Menlu Retno ke Austria, Bahas Sejumlah Isu Bilateral

Salah satunya perdagangan dan investasi

Jakarta, IDN Times - Indonesia dan Austria memperingati 70 tahun hubungan diplomatik tahun ini. Bertepatan dengan perayaan tersebut, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi mengunjungi Wina, Austria untuk bertemu dengan Menteri Luar Negeri Alexander Schallenberg.

“Kita ingin mengisi hubungan baik dua negara, terutama untuk memperkuat hubungan ekonomi,” kata Retno, dalam keterangannya, Rabu (26/6/2024).

Salah satu isu yang jadi bahasan Retno dan Schallenberg adalah perdagangan dan investasi. Austria adalah salah satu mitra dagang utama Indonesia di Eropa Tengah. Nilai perdagangan kedua negara terus meningkat dari tahun ke tahun.

1. Nilai perdagangan terus meningkat

Menlu Retno ke Austria, Bahas Sejumlah Isu BilateralMenteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Alexander Schallenberg. (dok. Kemlu RI)

Tahun lalu, misalnya, nilai perdagangan dua negara mencapai hampir 500 juta dolar AS atau naik 9,8 persen dari tahun sebelumnya.

“Dan kita sepakat agar perundingan Indonesia-EU CEPA dapat segera diselesaikan karena akan dapat memperkuat hubungan perdagangan investasi kedua negara,” ucap Retno.

Untuk investasi, angka juga menunjukkan peningkatan. Tahun lalu, investasi Austria meningkat nilainya hingga 51 persen dibanding tahun 2022, dengan nilai proyek lebih dari 100 juta dolar AS, termasuk untuk proyek pembangunan pabrik hydropower dan teknologi transportasi.

“Saya terus mendorong investasi yang lebih besar dari Austria ke Indonesia, utamanya di sektor energi terbarukan, energi hijau, ekonomi digital, ekonomi kreatif dan infrastruktur pariwisata,” lanjutnya.

Baca Juga: Israel Terang-terangan Ungkap Rencana Aneksasi Tepi Barat

2. Kerja sama pendidikan dan pengembangan kapasitas

Menlu Retno ke Austria, Bahas Sejumlah Isu BilateralMenteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Alexander Schallenberg. (dok. Kemlu RI)

Selain itu, Retno juga mengangkat soal kerja sama pendidikan dan pengembangan kapasitas. Terdapat sebuah kerja sama baru yang sangat bermanfaat bagi Indonesia, yaitu kerja sama rekrutmen pekerja profesional dan terampil untuk bekerja di Austria.

“Indonesia dan Austria telah menandatangani MoU Rekrutmen Pekerja Profesional dan Terampil pada bulan Mei lalu. Austria saat ini menghadapi tantangan shortage workforce atau kekurangan tenaga kerja yang diestimasi memerlukan sekitar 15.000 tenaga kerja dari negara Non-UE hingga 2027,” katanya.

Untuk itu, Retno mendorong agar implementasi kerja sama ini dapat segera terealisasi, untuk membuka akses pasar tenaga kerja Austria bagi pekerja terampil dari Indonesia.

“Saya juga mengapresiasi dukungan Austria senilai 40 juta Euro bagi pembangunan Pusat Pelatihan Vokasi di Medan, Serang dan Makassar. Kami berdua menyambut baik peningkatan intensitas kerja sama pendidikan tinggi antar kedua negara, baik yang dibiayai oleh LPDP, Indonesia–Austria Scholarship Programme (IASP), maupun the ASEAN-European Academic University Network program,” tutur Retno.

Untuk kerja sama pendidikan, kedua negara sepakat untuk memperbaharui dan memperluas kerja sama tersebut, antara lain dengan memasukkan elemen-elemen kerja sama baru, seperti pelatihan untuk pengajar, kelas bahasa, program siswa magang, dan dual degree program.

3. Sepakat bangun pariwisata dan hubungan antarmasyarakat

Menlu Retno ke Austria, Bahas Sejumlah Isu Bilateralbendera Austria (unsplash.com/Beatriz Miller)

Retno dan Schallenberg sepakat untuk menjajaki kerja sama di bidang pariwisata, khususnya untuk membangun pariwisata yang berkelanjutan. Austria mengindikasikan ketertarikannya untuk mendatangkan pekerja terampil di sektor pariwisata dan hospitality.

“Saya dan Menlu Austria menyambut baik pelaksanaan Indonesia-Austria Interfaith and Intercultural Dialogue (IAID) ke-8 di Bandung pada bulan depan. Indonesia-Austria Interfaith and Intercultural Dialogue (IAID) ke-8 akan membahas isu perubahan iklim, perempuan dan tentunya diskusi untuk mengurangi kesenjangan antar umat beragama,” tutupnya.

Baca Juga: Menlu Retno Bahas RUU Kerja Sama 5 Negara dengan Komisi I DPR RI

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya