Menlu Retno-Kamboja Bahas soal Myanmar dan Palestina
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Isu global juga menjadi perhatian ketika Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, berkunjung ke Kamboja dan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Sok Chenda Sophea, yaitu soal Myanmar dan Palestina.
"Terkait dengan Myanmar, Indonesia dan Kamboja memiliki keprihatinan yang sama dan saya tekankan pentingnya scaling-up bantuan kemanusiaan dan terus mendorong implementasi Konsensus Lima Poin serta mengembalikan perdamaian dan demokrasi di Myanmar," kata Retno, dalam keterangannya, Kamis (22/8/2024).
Keduanya bertemu dalam Joint Commission for Bilateral Cooperation (JCBC) antara Indonesia dan Kamboja kembali digelar untuk yang ke-5 kalinya. Terdapat lima topik besar yang dibahas dalam JCBC yaitu kerja sama politik, kerja sama pertahanan dan keamanan, kerja sama ekonomi, kerja sama sosial budaya dan pariwisata.
1. Indonesia sampaikan posisi soal Palestina
Selain itu, Retno juga mengangkat soal Palestina, dan berdiskusi dengan Sophea soal kondisi di Gaza dan Tepi Barat yang semakin memburuk.
"Saya sampaikan kembali konsistensi posisi Indonesia yang meminta agar gencatan senjata permanen dapat segera tercapai, bantuan kemanusiaan tanpa hambatan dapat dilakukan, dan terwujudnya two-state solution," tegas Retno.
Baca Juga: Menlu Retno Temui Menlu Kamboja, Bahas Ekonomi hingga TPPO
2. Kunjungan kehormatan ke PM Kamboja
Editor’s picks
Retno juga melakukan kunjungan kehormatan kepada Perdana Menteri Kamboja Hun Manet dan menyampaikan salam hormat dari Presiden RI Joko Widodo.
"Saya juga menyampaikan bahwa peringatan 65 tahun hubungan diplomatik kedua negara tahun ini merupakan momentum yang baik untuk semakin memperkuat kemitraan kedua negara," kata Retno.
Kepada PM Kamboja, Retno menjelaskan hasil-hasil pertemuan JCBC secara garis besar, terutama mengenai masalah penguatan kerja sama di bidang pertahanan, pemberantasan kejahatan lintas batas, kerja sama perdagangan dan investasi, serta kerja sama ketahanan pangan.
"Terakhir, saya menekankan kembali komitmen Indonesia untuk memperkuat kemitraan kedua negara," ujarnya.
3. Bahas soal TPPO online scamming
Dalam JCBC, Retno juga menyoroti isu Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) terutama menyangkut kejahatan online scamming yang masih menjadi momok di Asia Tenggara dan banyak memakan korban Warga Negara Indonesia (WNI).
"Isu TPPO terutama menyangkut kejahatan online scamming yang kian meningkat ini ini menjadi perhatian serius kedua negara. Saya sampaikan bahwa tahun lalu saja, KBRI di Phnom Penh telah menangani 842 kasus online scamming yang melibatkan WNI," tegas Retno.
Retno juga menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah Kamboja kepada Indonesia dalam penanganan kasus-kasus tersebut.
"Dan, untuk memperkuat upaya penanggulangan TPPO, di dalam pertemuan saya juga mendorong pembentukan mekanisme bilateral khusus untuk pencegahan TPPO secara lebih efektif," ucap Retno.
Baca Juga: Menlu Retno ke Kamboja, Bahas TPPO Online Scamming