Menlu Retno: Diplomasi RI Berperan Penting untuk Mencapai SDGs

Retno hadiri Indonesia International Sustainability Forum

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, menekankan bahwa Indonesia telah mendorong upaya berkelanjutan dan kolaboratif untuk mencapai Sustainable Development Goals dan implementasi Perjanjian Paris.

Hal ini Retno ungkapkan ketika hadir di Indonesia International Sustainability Forum pada Jumat, 6 September 2024.

“Indonesia percaya bahwa pembangunan berkelanjutan adalah kunci kemakmuran masa depan. Namun, kami menyadari bahwa kemajuan, itulah sisi lain yang perlu kita cermati, untuk dilihat secara menyeluruh,” kata Retno, dalam keterangannya, Sabtu (7/9/2024).

“Seiring dengan perubahan ekonomi global, diplomasi memainkan peran yang lebih penting dalam membentuk masa depan yang lebih berkelanjutan,” lanjut dia.

Tahun lalu, energi bersih mencetak rekor baru. Laporan Bloomberg menunjukkan investasi energi global tumbuh sebesar 17 persen, melonjak melewati 1,7 triliun dolar AS.

Salah satu bidang yang mengalami tren peningkatan adalah sektor kendaraan listrik atau EV. Investasi di sektor ini mencapai 634 miliar dolar AS, tumbuh hampir lima kali lipat sejak 2020.

Dalam rantai pasokan energi bersih, investasi mencapai 135 miliar dolar AS secara global dan diperkirakan akan naik menjadi 259 miliar dolar AS pada 2025.

1. Investasi dan ekonomi hijau

Menlu Retno: Diplomasi RI Berperan Penting untuk Mencapai SDGsMenteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di Indonesia International Sustainability Forum. (dok. Kemlu RI)

Beberapa poin disorot Retno, salah satunya adalah investasi dan pengembangan ekonomi hijau. Hal ini tentu membutuhkan dukungan teknologi dan pembiayaan yang signifikan.

“Kami memperkenalkannya, kembali ke tahun 2022, ketika Indonesia memimpin G20. Indonesia memperkenalkan JETP selama masa jabatannya di G20. Indonesia juga menjadi salah satu pemrakarsa Komunitas Nol Emisi Asia (AZEC),” ujar Retno.

“Pesan kami sangat jelas. Kita harus memastikan bahwa teknologi hijau menjadi barang publik. Dan saya berharap melalui IISF, kita dapat bekerja sama erat dengan sektor swasta dalam memastikan investasi untuk pengembangan teknologi hijau yang terjangkau,” sambungnya.

Baca Juga: Menlu Retno: Relasi Indonesia-AS Harus Didasari Prinsip Inklusivitas

2. Memanfaatkan potensi besar ekonomi biru

Menlu Retno: Diplomasi RI Berperan Penting untuk Mencapai SDGsMenteri Luar Negeri RI Retno Marsudi. (dok. Youtube MOFA Indonesia)

Sementara itu, diperkirakan ekonomi biru dapat menghasilkan lebih dari 1,5 triliun dolar AS dan sekitar 30 juta lapangan pekerjaan per tahun.

“Dan untuk membuka potensi ekonomi biru, Indonesia telah meluncurkan Peta Jalan Ekonomi Biru 2023-2045, yang bertujuan untuk mengembangkan sektor-sektor utama seperti akuakultur & industri hilir perikanan, untuk memastikan pertumbuhan ekonomi selaras dengan konservasi laut,” beber Retno.

3. Fokus pada penyerapan karbon

Menlu Retno: Diplomasi RI Berperan Penting untuk Mencapai SDGsilustrasi gas karbon (Pixabay/pexels.com)

Retno menegaskan, sebagai negara hutan hujan tropis terbesar ketiga di dunia, Indonesia memiliki kapasitas untuk menyerap emisi dalam jumlah besar.

“Dengan tingkat deforestasi terendah dalam 20 tahun, Anda dapat yakin bahwa Indonesia berada di jalur yang benar. Indonesia juga telah mengadopsi strategi jangka panjang untuk ketahanan iklim dan rendah karbon 2050 & peta jalan untuk mencapai target emisi nol bersih pada tahun 2060 atau lebih cepat,” katanya.

“Saya yakin, kita semua di sini adalah pemangku kepentingan penting dalam upaya menuju ekonomi rendah karbon untuk memastikan planet yang lebih sehat dan kualitas hidup yang lebih baik bagi diri kita sendiri dan juga bagi generasi mendatang,” lanjut Retno.

Baca Juga: Menlu Retno Buka Forum Parlemen Indonesia Africa Pertama di Bali

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya