Menlu Retno Bertemu Menlu Irak, Bahas Pengelolaan Air 

Keduanya juga teken Perjanjian Bebas Visa diplomat dan dinas

Intinya Sih...

  • Menteri Luar Negeri RI dan Irak membahas perjanjian bebas visa untuk pemegang paspor diplomatik dan dinas
  • Kerja sama bilateral Indonesia-Irak tumbuh 23% tiap tahun sejak 2019
  • Kedua negara menegaskan dukungan kuat untuk pengakuan kemerdekaan Palestina dan menghentikan kekejaman di Palestina oleh Israel

New York, IDN Times - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi membahas sejumlah isu dengan Menteri Luar Negeri Irak Mohammed Hussein guna mempererat hubungan bilateral Indonesia dan Irak. Pertemuan ini digelar di sela Sidang Majelis Umum PBB ke-79. 

Salah satunya adalah penandatanganan perjanjian bebas visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas. Perjanjian bebas visa ini diharapkan dapat meningkatkan interaksi diplomat dan pejabat dari kedua negara, mempererat hubungan bilateral, serta mendorong pertukaran ekonomi dan budaya.

“Saya menyambut baik penandatanganan bebas visa ini dan sebagai tindak lanjut konkret, saya berencana melakukan kunjungan kerja ke Indonesia pada awal 2025 untuk Pertemuan Komisi Bersama Indonesia-Irak ke-7,” kata Hussein ketika bertemu Retno di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat (AS), Senin (23/9/2024).

Baca Juga: Menlu Retno Bakal Bicara di Summit of The Future

1. Kerja sama Indonesia-Irak positif

Menlu Retno Bertemu Menlu Irak, Bahas Pengelolaan Air Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Irak, Fuad Mohammed Hussein. (IDN Times/Sonya Michaella)

Sementara itu, Retno menyambut baik rencana kunjungan tersebut dan mengusulkan agar dapat dilakukan Komisi Bersama Pejabat Senior kedua negara untuk mempersiapkan berbagai kerja sama konkret Indonesia-Irak.

“Kerja sama bilateral Indonesia–Irak terus menunjukan tren positif. Perdagangan bilateral tumbuh 23 persen setiap tahunnya sejak 2019,” ungkap Retno. 


Selain kerja sama bilateral, kedua menlu juga membahas berbagai isu lain, termasuk upaya mengatasi dampak perubahan iklim dan ketersediaan sumber daya air.

Baca Juga: Retno Marsudi Jadi Utusan Khusus PBB untuk Isu Air Mulai 1 November

2. Membahas pengelolaan air

Menlu Retno Bertemu Menlu Irak, Bahas Pengelolaan Air Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Irak, Fuad Mohammed Hussein. (IDN Times/Sonya Michaella)

Berdasarkan laporan FAO, sejak 2023 Irak mengalami dampak perubahan iklim terburuk dalam 40 tahun terakhir. Sebanyak 50 persen cadangan airnya berkurang akibat kemarau panjang dan rendahnya curah hujan.

“Saya harap kemitraan kita juga dapat berkontribusi dalam penyelesaian dampak perubahan iklim, khususnya ketersediaan air. Kekeringan adalah salah satu penyebab konflik dan karena itu kita harus memastikan pengelolaan air yang berkelanjutan,” tutur Retno.

Baca Juga: Keren! Bunga Tulip Belanda Pakai Nama Retno Marsudi

3. Isu Palestina menjadi perhatian bersama

Menlu Retno Bertemu Menlu Irak, Bahas Pengelolaan Air Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Irak, Fuad Mohammed Hussein. (IDN Times/Sonya Michaella)

Selain itu, isu Palestina juga dibahas kedua menlu. Retno dan Hussein sama-sama menegaskan dukungan kuat mereka untuk menggalang dukungan bagi pengakuan kemerdekaan Palestina.

“Kita perlu upaya kolektif untuk mendorong Israel menghentikan kekejaman kemanusiaan di Palestina, sekaligus mendukung hak-hak rakyat Palestina,” tutur Retno.

Baca Juga: Polisi Jerman Dikecam usai Tahan Anak 10 Tahun di Protes Pro-Palestina

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya