Menlu Retno: ASEAN Harus Bisa Bertumbuh di Situasi Dinamis

Terutama di perubahan teknologi dan digital serta keamanan

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi menghadiri ASEAN Future Forum di Hanoi, Vietnam. Salah satu yang ia sorot adalah isu keamanan merupakan bagian penting dari ASEAN itu sendiri.

“Saya sampaikan juga bahwa isu keamanan mencakup banyak dimensi, tidak hanya aspek militer dan politik, tetapi juga sosial, ekonomi dan lingkungan yang sama-sama penting dengan isu keamanan, dan harus ditangani secara komprehensif,” kata Retno, dalam keterangannya, Kamis (25/4/2024).

Dia mengatakan lanskap keamanan kawasan dan global sekarang ini berubah dengan cepat. "Mulai dari rivalitas kekuatan besar, perang yang terus berlanjut di Ukraina dan Gaza, konflik di Myanmar, serta tantangan perubahan iklim, ketahanan pangan dan energi, dan meningkatnya kejahatan lintas batas,” ucap dia.

Retno menegaskan bahwa masa depan ASEAN juga bisa terdampak di tengah tantangan besar bagi keamanan. Maka dari itu, ASEAN harus bisa terus bertumbuh di tengah situasi yang terus dinamis.

Baca Juga: Thailand Minta ASEAN Bertemu, Cari Solusi untuk Konflik Myanmar

1. ASEAN harus berperan di Indo-Pasifik

Menlu Retno: ASEAN Harus Bisa Bertumbuh di Situasi DinamisMenteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam. (dok. Kemlu RI)

Retno mengungkapkan, ASEAN harus terus memerankan kepemimpinannya dalam pengembangan arsitektur dan kerja sama di Indo-Pasifik.

“Saya tekankan mengenai pentingnya ASEAN yang kuat dan bersatu. ASEAN yang relevan, ASEAN yang matters dan berperan sentral di kawasan. ASEAN yang dapat merespons berbagai tantangan di kawasan dengan sigap."

Dia menegaskan ASEAN harus memastikan Indo-Pasifik tetap menjadi kawasan yang damai, terbuka, dan inklusif. "Yang mengedepankan dialog dan kolaborasi konkret dengan pendekatan win-win dan bukan pendekatan zerosum, serta penghormatan dan implementasi hukum internasional dilakukan secara konsisten,” tegas Retno.

Oleh karena itu, pengarusutamaan implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific dalam seluruh mekanisme ASEAN menjadi sangat penting. Sebagaimana terefleksi pada keketuaan Indonesia tahun lalu, Indonesia juga menyelenggarakan ASEAN-Indo Pacific Forum dan penguatan hubungan dengan Pacific Island Forum dan Indian Ocean Rim Association (IORA).

2. ASEAN dan isu keamanan

Menlu Retno: ASEAN Harus Bisa Bertumbuh di Situasi DinamisMenteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam. (dok. Kemlu RI)

Menurut Retno, ASEAN juga harus memiliki pendekatan komprehensif untuk isu keamanan. Isu ketahanan pangan, energi, dan keuangan diproyeksikan akan menjadi tantangan ekonomi utama yang dihadapi ASEAN di masa depan.

“Itulah mengapa keketuaan Indonesia tahun lalu di ASEAN, Indonesia mendorong penguatan kerja sama di sektor ketahanan pangan, energi dan keuangan karena Indonesia ingin memperkokoh ketahanan sosial-ekonomi ASEAN,” tutur Retno.

Baca Juga: ASEAN Desak Myanmar Hentikan Kekerasan 

3. ASEAN harus bisa menangani risiko dari perkembangan digital

Selain itu, ASEAN juga harus bisa mengatasi risiko keamanan yang timbul dari digitalisasi dan perkembangan teknologi terkini seperti AI dengan mendorong dan turut menentukan tata kelola digital global dan menjembatani digital divide serta memperkuat digital literacy.

“Transformasi digital harus menjadi ‘force enabler for the global common good’ atau kekuatan yang memungkinkan kita meraih kebaikan global secara bersama. Di akhir pidato, saya tekankan pentingnya kerja sama kolektif untuk mengatasi keamanan kawasan dan global karena kita tidak akan dapat mengatasi tantangan sendirian," katanya. 

"Saya juga menekankan pentingnya proses yang inklusif dalam pengembangan Visi Komunitas ASEAN 2045 dengan memperhatikan suara dan kepentingan masyarakat ASEAN,” tegas Retno.

 

Baca Juga: 3 Kesepakatan Bank Sentral ASEAN dari AFMGM 2024

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya