Menkeu Israel: Bikin Warga Gaza Kelaparan Tindakan Sah

Menteri Israel berulah lagi

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich lagi-lagi mengeluarkan pernyataan yang menggemparkan terkait warga Palestina. Kali ini, Smotrich menyatakan bahwa kelaparan yang dialami jutaan orang di Gaza termasuk kondisi yang bisa dibenarkan.

“Tidak seorang pun di dunia akan membuatkan kita membuat 2 juta orang di Gaza kelaparan, meskipun hal itu bisa dibenarkan dan bermoral, untuk membebaskan sandera kita (warga Israel) dari sana,” kata Smotrich, dikutip dari The Guardian, Senin (12/8/2024).

Uni Eropa, Inggris dan Prancis kompak mengecam pernyataan Smotrich ini. Mereka meminta agar Israel bisa menegur sang menteri atas ocehannya.

1. Bantuan kemanusiaan disalurkan karena Israel tak punya pilihan

Tak hanya itu, Smotrich juga mengatakan bahwa Israel membuka akses untuk bantuan kemanusiaan karena tidak punya pilihan lain.

“Kami berada di dalam situasi yang membutuhkan legitimasi internasional untuk melakukan perang ini,” ucap dia.

Baca Juga: Indonesia Kutuk Pengeboman Israel di Sekolah Gaza, 100 Orang Tewas

2. Lebih dari 100 orang jadi korban tewas dalam serangan Israel ke sekolah di Gaza

Setidaknya lebih dari 100 orang tewas akibat dibombardir Israel di kompleks sekolah di Gaza. Serangan ini merupakan yang terbaru diluncurkan Israel.

Pengeboman terjadi kompleks sekolah al-Tabi'in, tempat sekitar 6 ribu orang mengungsi dan berlindung.

Israel menyerang ketika banyak orang sedang bersiap untuk salat subuh pada hari Sabtu. Sejumlah video di media sosial menunjukkan potongan tubuh yang sudah terbakar dan genangan darah bergelimpangan di sekolah tersebut.

 

3. Israel klaim memburu Hamas di dalam sekolah tersebut

Menkeu Israel: Bikin Warga Gaza Kelaparan Tindakan SahDampak serangan militer Israel ke Gaza, Palestina. (Dokumentasi UNRWA)

Sebaliknya, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan bahwa klaim Palestina itu dibesar-besarkan dan mereka mengakui bahwa mereka-lah yang menyerang sekolah tersebut.

Mereka juga mengatakan sedikitnya 20 anggota Hamas termasuk di antara yang tewas. Militer Israel telah menargetkan lebih dari selusin sekolah dalam beberapa minggu terakhir, termasuk empat sekolah dalam empat hari.

Sejak 7 Oktober 2023, serangan habis-habisan Israel di Jalur Gaza telah membunuh hampir 40 ribu warga Palestina.

Agresi Israel juga menghancurkan 70 persen tempat tinggal dan infrastruktur lain serta menimbulkan bencana kelaparan yang mengancam jiwa warga yang masih bertahan di wilayah kantong Palestina itu.

Baca Juga: Israel Bom Sekolah di Gaza, 100 Orang Tewas

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya