Menhan Israel Melawat ke AS, Bahas Kelanjutan Gaza dan Lebanon 

Tapi Gallant tak merinci apa poin yang akan disampaikan

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, berangkat ke Amerika Serikat (AS) untuk membahas fase selanjutnya dari konflik di Jalur Gaza dan meningkatnya peperangan di perbatasan Lebanon.

“Kami siap untuk tindakan apa pun yang mungkin diperlukan di Gaza, Lebanon dan di lebih banyak wilayah,” kata Gallant, dikutip dari Channel News Asia, Senin (24/6/2024).

Sebelumnya, Hizbullah sempat menargetkan kota-kota dan situs militer Israel dengan serangan roket dan drone terbesar sejauh ini, setelah serangan Israel yang menewaskan komandan paling senior Hizbullah.

1. Israel dan Hizbullah memanas

Perseteruan antara Israel dan kelompok Hizbullah Lebanon makin memanas di perbatasan. Tentara Israel dan Hizbullah rutin saling lepas tembakan dan roket.

Para pejabat senior di Israel meyakini bahwa risiko perang kedua belah pihak bakal segera dimulai.

“Berbulan-bulan kami meminta Hizbullah mundur tapi kami terpaksa melancarkan perang ini,” kata seorang pejabat Israel.

Baca Juga: Israel Bom Sekolah yang Dikelola UNRWA, 8 Orang Tewas

2. Kanada siap evakuasi warganya dari Lebanon

Sementara itu, Kanada bersiap untuk mengevakuasi sekitar 45 ribu warganya dari Lebanon jika terjadi perang besar-besaran antara Israel dan Hizbullah.

Menteri Luar Negeri Kanada, Melanie Joly, dikabarkan sudah memberitahu Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, soal Ottawa siap mengirim pasukan militer ke wilayah tersebut sebagai persiapan untuk melakukan evakuasi besar-besaran.

Menimpali Holy, Katz mengindikasikan bahwa perang antara Israel dan Hizbullah akan terjadi sebentar lagi.

“Jendela peluang sudah tertutup, Israel tidak akan tahan dengan situasi di mana penduduk kami di wilayah utara tidak dapat kembali ke rumah mereka,” ucap Katz.

3. Kuwait juga minta warganya tinggalkan Lebanon

Kementerian Luar Negeri Kuwait telah meminta semua warga negaranya untuk meninggalkan Lebanon sesegera mungkin, sehubungan dengan peningkatan ketegangan dengan Israel baru-baru ini.

“Mengingat berbagai pertimbangan, semua warga negara Kuwait yang tinggal di Lebanon harus meninggalkan negara itu sesegera mungkin demi keselamatan mereka sendiri, kecuali jika mereka benar-benar diperlukan untuk tinggal,” sebut pernyataan Kemlu Kuwait.

Maskapai penerbangan Kuwait Airways juga telah menambah jumlah kursi pada penerbangan ke Beirut, untuk mengakomodasi semua orang yang ingin meninggalkan Lebanon.

Baca Juga: Israel-Hizbullah Memanas, Tanda-tanda Pecahnya Perang

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya