Malaysia Segera Proses Jadi Anggota BRICS

Indonesia kapan ya?

Intinya Sih...

  • Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim ingin bergabung dengan aliansi BRICS yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.
  • Anwar mendukung komentar Presiden Brasil yang mengkritik dominasi dolar AS dalam perdagangan internasional dan memuji kebangkitan China.

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim mengungkapkan keinginannya untuk bergabung dengan BRICS yang merupakan aliansi dari Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan.

Pada awal tahun ini, anggota mereka pun bertambah, yaitu Mesir, Ethiopia, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.

“Kami segera memulai proses bergabung dengan BRICS, setelah mendapat masukan dari Afsel yang saat ini menjabat sebagai ketua BRICS. Kami juga telah membuat kebijakan dengan jelas dan kami telah membuat keputusan. Sejauh menyangkut negara-negara Selatan, kami sepenuhnya mendukung,” kata Anwar, dikutip dari Al Jazeera, Selasa (18/6/2024).

Anwar juga mendukung komentar Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva yang mengkritik dominasi dolar AS dalam perdagangan internasional.

“Tahun lalu, Malaysia memiliki investasi tertinggi, namun mata uangnya masih diserang. Ya, itu telah mereda dalam beberapa minggu terakhir. Tapi itu tidak masuk akal, itu bertentangan dengan prinsip dasar perekonomian,” lanjut Anwar.

Baca Juga: China Ingin BRICS Makin Aktif untuk Lawan Dominasi Barat

1. China mementingkan nilai-nilai Asia

Anwar mengatakan, adanya kebangkitan China memberi secercah harapan bahwa ada yang seimbang di dunia ini. Anwar juga memuji Presiden China, Xi Jinping karena mengakui pentingnya meremajakan nilai-nilai Asia.

“Ketika saya pertama kali bertemu Presiden Xi Jinping, saya tertarik padanya karena Presiden Xi adalah salah satu dari sedikit pemimpin terkemuka yang berbicara tentang peradaban. Dalam arti tertentu, dia unik,” tutur dia.

Baca Juga: Tertarik dengan BRICS, Rusia Sambut Baik Turki

2. Sempat angkat soal isu Gaza

Malaysia Segera Proses Jadi Anggota BRICSPM Malaysia Anwar Ibrahim dan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh. (dok. Facebook Anwar Ibrahim)

Selain itu, Anwar juga sempat mengangkat isu Gaza. Menurutnya, negara-negara Barat terlalu berfokus pada serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 lalu.

“Orang-orang terus membicarakan tanggal 7 Oktober dan itu membuat saya kesal. Apakah Anda ingin menghapus 70 tahun sejarah dengan hanya membicarakan satu peristiwa? Ini adalah narasi Barat. Anda tahu, ini adalah masalah yang terjadi di Barat. Mereka ingin mengontrol wacana tersebut, tapi kami tidak bisa lagi menerimanya karena mereka bukan lagi kekuatan kolonial dan negara-negara merdeka seharusnya bebas berekspresi,” tegas Anwar.

Baca Juga: RS Indonesia di Gaza Utara Kembali Beroperasi

3. Bagaimana dengan Indonesia?

Malaysia Segera Proses Jadi Anggota BRICSKOMINFO

Sebelumnya, beredar kabar bahwa Indonesia juga bakal bergabung dengan BRICS. Presiden Joko “Jokowi” Widodo menegaskan Indonesia masih mengkaji dan mempertimbangkan hal tersebut.

“Kita ingin mengkaji terlebih dahulu, mengkalkulasi terlebih dahulu, kita tidak ingin tergesa-gesa,” ujar Jokowi dalam keterangannya usai menghadiri KTT BRICS ke-15 di Sandton Convention Center, Johannesburg, Republik Afrika Selatan.

Jokowi menilai, hubungan Indonesia dengan negara-negara anggota BRICS saat ini terbilang baik. Terutama di bidang ekonomi.

Baca Juga: BRICS Terima 6 Anggota Baru, Indonesia Gimana?

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya