Lebanon Memanas, Kemlu RI Pastikan 152 WNI Aman

KBRI Beirut sudah siapkan rencana evakuasi

Jakarta, IDN Times - Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha mengonfirmasi bahwa seluruh WNI yang ada di Lebanon saat ini dalam kondisi aman, sehubungan dengan situasi negara tersebut yang tengah memanas.

Dalam dua hari berturut-turut, alat perangkat komunikasi di Lebanon seperti pager dan walkie talkie, meledak secara bersamaan dan diduga diretas oleh Israel. Insiden ini menewaskan 32 orang dan membuat 4.250 orang terluka di mana 300 di antaranya masih kritis.

Lalu, pada Jumat malam, Israel mengirimkan jet tempurnya untuk menembaki permukiman di Lebanon selatan dan menewaskan 14 orang.

“KBRI Beirut telah menjalin komunikasi dengan para WNI di Lebanon, sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban,” kata Judha, dalam keterangannya, Sabtu (21/9/2024).

1. WNI diminta bisa ikuti proses evakuasi KBRI Beirut

Lebanon Memanas, Kemlu RI Pastikan 152 WNI AmanDirektur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha. (IDN Times/Sonya Michaella)

Sementara itu, Judha juga menegaskan bahwa KBRI terus memonitor perkembangan, melakukan komunikasi intensif dengan para WNI serta terus mengimbau WNI agar bisa mengikuti proses evakuasi yang disiapkan KBRI Beirut.

“Sejak pecah konflik pada 7 Oktober, KBRI Beirut menetapkan Siaga 1 di Wilayah Lebanon Selatan pada 10 Oktober 2023 dan ditingkatkan Siaga 1 di seluruh Wilayah Lebanon sejak 4 Agustus 2024,” ucap Judha.

Baca Juga: Lebanon Kini Larang Pager dan Walkie-talkie di Pesawat

2. Masih ada 152 WNI di Lebanon

Lebanon Memanas, Kemlu RI Pastikan 152 WNI Amanilustrasi kota di Lebanon (unsplash.com/Maxime Guy)

Dari data KBRI Beirut saat ini, terdapat 152 WNI yang masih menetap di Lebanon. Judha mengatakan, sejak penetapan Siaga 1, KBRI telah memulangkan 25 orang WNI dalam tiga tahap.

“Sebagian besar lainnya memilih untuk tetap tinggal di Lebanon. WNI yang masih bertahan di wilayah Lebanon tersebut mayoritas sebagai mahasiswa,” ungkap Judha.

Selain itu, ada juga WNI yang tetap memilih untuk tinggal di Lebanon karena alasan pribadi. Para WNI ini juga banyak yang menikah dengan warga negara Lebanon.

3. Serangan Israel terbaru ke Lebanon, tembaki permukiman di Daniyeh

Total ada 14 orang tewas dan 66 orang terluka dalam serangan yang terjadi di wilayah Dahiyeh, Jumat malam. Dalam jumlah korban tewas, beberapa di antaranya adalah anak-anak.

Dua bangunan tempat tinggal seketika runtuh ditembaki jet Israel. Bangunan ini terletak di daerah Jamous. Ketika serangan terjadi, pemerintah segera meminta warga untuk bisa mengungsi sementara dari lokasi.

“Menargetkan wilayah permukiman penduduk pada Jumat kemarin sekali lagi membuktikan bahwa musuh tidak peduli soal kemanusiaan, hukum dan moral, tapi malah melanjutkan genosida,” sebut pemerintahan sementara Lebanon.

Baca Juga: Dokter di Lebanon Bekerja Tanpa Henti Tangani Korban Ledakan

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya