Lavrov dan Zelenskyy Saling Menghindar di Sidang DK PBB

Keduanya dipastikan tidak bertatap muka di ruang sidang

Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy akhirnya berada dalam satu ruangan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov di Sidang Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat (AS).

Lavrov yang mewakili absennya Presiden Vladimir Putin di UNGA tahun ini, tampak menghindar dari Zelenskyy saat di ruang sidang. Zelenskyy juga tampak langsung menjauh. Mereka berdua dilaporkan sama sekali tidak bertatap muka.

Dilansir dari ABC, Jumat (22/9/2023), dalam pidato perdananya, Zelenskyy meminta agar hak veto Rusia di DK PBB, dicabut.

Baca Juga: Disindir Zelenskyy, Polandia Panggil Dubes Ukraina

1. Lima anggota tetap DK PBB tidak sesuai dengan keadaan saat ini

Zelenskyy juga menekankan lima anggota tetap DK PBB, yaitu Inggris, China, Prancis, Rusia, dan Amerika Serikat (AS), tidak mencerminkan realitas dunia sekarang.

“DK PBB tidak dapat membantu menghentikan perang, karena semua upaya diveto oleh agresor,” ucap Zelenskyy.

Saat Zelenskyy berpidato, delegasi Rusia ada di ruang sidang, tetapi Lavrov tak terlihat.

Baca Juga: PBB: Kondisi HAM di Rusia Memburuk sejak Invasi ke Ukraina

2. Keanggotaan Rusia harus ditangguhkan

Lavrov dan Zelenskyy Saling Menghindar di Sidang DK PBBPresiden Rusia Vladimir Putin menghadiri sebuah wawancara. ANTARA FOTO/Sputnik/Alexei Druzhinin/Kremlin via REUTERS

Zelenskyy juga meminta DK PBB menangguhkan keanggotaan Rusia karena sudah menginvasi negara lain.

Usai berpidato, Zelenskyy segera meninggalkan ruangan. Tak lama kemudian, Lavrov dilaporkan muncul memasuki ruangan sidang.

Baca Juga: AS Desak Sekutu Pasok Ukraina dengan Sistem Pertahanan Udara

3. Rusia tuding AS dan negara barat ikut campur

Dalam pidatonya, Lavrov menuding AS dan negara-negara barat telah ikut campur urusan dalam negeri Rusia. Ia menekankan Rusia selama ini telah memenuhi kewajiban yang tertuang dalam Piagam PBB.

“Barat telah menyalahgunakan norma dan prinsip Piagam PBB untuk memenuhi upaya geopolitiknya,” ucap Lavrov.

Sebelum Lavrov, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken terlebih dahulu menyampaikan pidato. Blinken juga mengutuk invasi Rusia terhadap Ukraina. Saat Blinken berpidato, Lavrov baru terlihat memasuki ruangan sidang. 

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya