KTT SCO Adopsi Deklarasi Astana, Apa Isinya?

Xi Jinping dan Putin bertemu lagi di Astana

Intinya Sih...

  • KTT SCO ke-24 di Astana, Kazakhstan berakhir pada Kamis (4/7/2024) dengan menghasilkan Deklarasi Astana.
  • Deklarasi menekankan komitmen kelompok membangun tatanan dunia yang lebih representatif, demokratis, adil, dan multipolar.
  • Belarus diterima sebagai anggota penuh dan China menjadi presiden bergilir dari organisasi tersebut.

Jakarta, IDN Times - KTT Kepala Negara Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) ke-24 yang digelar di Astana, Kazakhstan, berakhir pada Kamis (4/7/2024). KTT SCO itu menghasilkan Deklarasi Astana.

Deklarasi itu menekankan komitmen kelompok membangun tatanan dunia yang lebih representatif, demokratis, adil, dan multipolar, dikutip dari ANTARA, Jumat (5/7/2024).

Laporan tersebut menyoroti kerja sama di dalam organisasi tersebut bisa menjadi dasar bagi arsitektur keamanan yang setara dan tidak dapat dipisahkan di Eurasia.

Dalam KTT tersebut, Belarus juga resmi diterima sebagai anggota penuh. Sementara, China menjadi presiden bergilir dari organisasi tersebut.

Organisasi ini didirikan pada 2001 di Shanghai China dan beranggotakan China, Rusia, Kazakhstan, Tajikistan, Uzbekistan, India, Pakistan, dan Iran. Ada dua negara pengamat lainnya yaitu Afghanistan dan Mongolia serta 14 mitra dialog.

Baca Juga: Rusia Kecam AS yang Undang Armenia-Azerbaijan di KTT NATO

1. Pentingnya peran SCO dalam perdamaian dan stabilitas global

Deklarasi juga menekankan pentingnya meningkatkan peran SCO dalam perdamaian, keamanan, dan statbilitas global. SCO juga harus menganjurkan tatanan internasional politik dan ekonomi baru yang adil serta demokratis.

Perjanjian itu menekankan prinsip-prinsip integritas teritorial, non-intervensi dalam urusan dalam negeri, dan tidak menggunakan kekuatan sebagai hal yang penting untuk hubungan internasional yang berkelanjutan.

Baca Juga: Bertemu Xi, Putin Sebut Hubungan Rusia-China Ada dalam Kondisi Terbaik

2. Putin bertemu Xi Jinping lagi

Sementara itu, sejumlah kepala negara anggota SCO juga hadir di Astana. Mereka adalah Presiden China Xi Jinping, Presiden Rusia Vladimir Putin, Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif, Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyogev, Presiden Tajikistan Emomali Rahmon, dan Presiden Kirgistan Sadyr Zhaparov.

Presiden Belarus Alexander Lukashenko, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev juga hadir. Namun Perdana Menteri India Narendra Modi berhalangan hadir dan diwakilkan oleh Menteri Luar Negeri S Jaishankar.

Baca Juga: Xi Jinping Ingin Anggota SCO Kompak dan Halau Intervensi AS-Sekutu

3. SCO menjadi wadah untuk perkuat relasi antaranggota

Dalam pidato di KTT tersebut, Putin mengatakan, SCO bisa menjadi wadah memperkuat hubungan Rusia dan China, terutama dalam agenda kebijakan luar negeri.

“Hubungan Rusia dan China, kemitraan komprehensif dan kerja sama strategis kami, sedang mengalami periode terbaik dalam sejarah,” ucap dia.

“SCO bisa memperkuat perannya sebagai salah satu pilar utama tatanan dunia multipolar yang adil,” lanjutnya.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya