Korban Tewas di Gaza Melonjak, Ada 36.550 Orang
Intinya Sih...
- Jumlah korban tewas di Jalur Gaza terus bertambah, mencapai 36.550 orang dengan 82.959 orang lainnya terluka.
- Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menolak proposal gencatan senjata dari Presiden AS Joe Biden dan tidak siap menghentikan perang di Gaza.
- Presiden AS, Joe Biden, mendesak Hamas menerima proposal baru Israel untuk mengakhiri konflik di Jalur Gaza, yang terdiri dari gencatan senjata, bantuan kemanusiaan, dan pertukaran sandera.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Jumlah korban tewas di Jalur Gaza terus bertambah. Per 4 Juni 2024 malam, korban tewas tercatat ada 36.550 orang.
Dilansir dari Anadolu, Rabu (5/6/2024), Kementerian Kesehatan Gaza juga mencatat ada 82.959 orang yang terluka sejak 7 Oktober 2023.
"Pasukan Israel membunuh 71 orang, dan melukai 182 lainnya dalam tujuh ‘pembantaian’ terhadap keluarga di Gaza, dalam 24 jam terakhir," kata kementerian tersebut.
"Banyak orang masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan karena tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka," lanjutnya.
1. Netanyahu akui belum siap setop perang
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, disebut belum siap untuk menghentikan perang di Gaza. Dia juga menampik usulan proposal gencatan senjata yang diajukan sekutunya, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.
"Saya belum siap menghentikan perang. Garis besar di proposal yang diajukan Biden adalah parsial. Perang akan dihentikan dengan tujuan mengembalikan sandera dan baru kami akan berdiskusi," kata Netanyahu, dalam sebuah pertemuan di Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Israel, dua hari lalu.
Baca Juga: Netanyahu Tolak Proposal Gencatan Senjata Gaza yang Diajukan AS
2. Proposal tidak memfasilitasi Israel untuk tetap buru Hamas
Editor’s picks
Selain itu, Netanyahu merasa proposal tersebut tidak memfasilitasi tujuan Israel yakni memburu Hamas sampai habis di seluruh Gaza.
"Ada detail yang dirahasiakan. Kami bisa berhenti berperang dalam gencatan senjata. Tapi, kami tidak akan menyerah pada tujuan utama kami untuk meraih kemenangan penuh," ujar dia.
3. Tiga tahap di dalam proposal gencatan senjata
Presiden AS, Joe Biden, mendesak Hamas untuk menerima proposal baru dari Israel, untuk mengakhiri konflik di Jalur Gaza. Biden juga meminta agar Israel kooperatif agar konflik di Gaza segera rampung.
"Sudah waktunya perang ini berakhir," kata Biden.
Proposal ini terdiri dari tiga bagian, yaitu gencatan senjata selama enam pekan di mana pasukan Israel akan menarik diri dari Gaza, lalu ada aliran bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza, serta pertukaran sandera Israel dengan tahanan Palestina.
"Tahap pertama akan mencakup gencatan senjata penuh dan menyeluruh, penarikan militer Israel. Ini benar-benar momen yang menentukan. Hamas ingin ada gencatan senjata dan kesepakatan ini adalah kesempatan untuk membuktikan apakah mereka benar bersungguh-sungguh," ujar Biden.
Sementara, Hamas dilaporkan sedang mengkaji proposal tersebut dan mengindikasikan tanggapan positifnya.
Baca Juga: Biden Minta Qatar Rayu Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata