Kim Jong Un Evakuasi 5 Ribu Warga dari Banjir Korut

Kim Jong Un pimpin evakuasi langsung

Intinya Sih...

  • Lebih dari 5 ribu orang dievakuasi langsung oleh Kim Jong Un akibat banjir di wilayah barat laut Korea Utara.
  • 10 helikopter militer dan kapal angkatan laut dikerahkan untuk evakuasi di Kota Sinuiju dan Kota Uiju.
  • Kim memerintahkan pemberian makanan dan kebutuhan lainnya serta menegur pejabat yang gagal menyiapkan rencana kontinjensi terkait hujan deras.

Jakarta, IDN Times - Lebih dari lima ribu orang terdampak banjir di wilayah barat laut Korea Utara (Korut) langsung dievakuasi yang diawasi langsung oleh pemimpin Korut Kim Jong Un.

Dilansir Channel News Asia, Selasa (30/7/2024), hujan deras pada Sabtu kemarin menyebabkan sungai di perbatasan Korut dan China meluap hingga menciptakan krisis serius sampai banjir bandang.

Sekitar 10 helikopter militer dan kapal angkatan laut dikerahkan untuk upaya evakuasi di Kota Sinuiju dan Kota Uiju, di mana banjir bandang terjadi.

1. Helikopter bolak-balik evakuasi penduduk

Media pemerintah Korut, KCNA, sampai sekarang belum menyebutkan apakah ada korban tewas maupun terluka. Namun dilaporkan bahwa 10 helikopter ini bolak-balik untuk mengvakuasi penduduk.

Kim juga memerintahkan makanan dan kebutuhan lainnya segera diberikan kepada mereka yang terdampak dan meminta para pekerja bantuan untuk sigap.

Baca Juga: Nama Korsel di Olimpiade Paris Disebut dari Korut, OIC Minta Maaf

2. Kim tegur sejumlah pejabat karena gagal siapkan penanggulangan

Sementara itu, Kim dikabarkan telah menegur beberapa pejabatnya lantaran gagal untuk menyiapkan rencana kontinjensi dan rencana darurat terkait hujan deras baru-baru ini sampai menyebabkan banjir.

“Para pejabat tidak percaya diri dalam upaya pencegahan bencana dan pertempuran melawan alam, dan hanya mengharapkan keberuntungan dari langit,” ujar Kim.

Baca Juga: Rayakan 71 Tahun Gencatan Senjata, Korut Janji Perkuat Negaranya!

3. Banjir di musim panas sangat berbahaya

Banjir di musim panas di Korut seringkali menyebabkan kerusakan serius pada lahan pertanian karena drainase yang buruk serta infrastruktur yang bobrok.

Sebelumnya pada 2020, topan badai dan hujan deras juga pernah melanda Korut serta menciptakan krisis lainnya karena minim penanggulangan.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya