Kenya Ricuh, Kemlu RI Siapkan Rencana Kontinjensi WNI

99 WNI dinyatakan aman dan selamat

Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri RI dan KBRI Nairobi terus memantau situasi unjuk rasa dan kerusuhan yang terjadi di berbagai daerah di Kenya. Unjuk rasa ini dipicu atas penolakan kenaikan pajak.

Unjuk rasa telah berlangsung sejak 17 Juni 2024 lalu di 18 county di Kenya. Sampai saat ini, 23 orang telah tewas dan sekitar 50 terluka. Sementara 210 orang dilaporkan telah diamankan.

“KBRI Nairobi telah berkomunikasi dengan para WNI di Kenya yang berjumlah 99 orang. Mereka dalam kondisi aman dan selamat. Rencana kontinjensi telah disusun untuk mengantisipasi eskalasi situasi keamanan,” kata Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha, dalam pesan singkatnya, Kamis (27/6/2024).

1. KBRI Nairobi minta WNI waspada

Kenya Ricuh, Kemlu RI Siapkan Rencana Kontinjensi WNINairobi, Kenya (unsplash.com/@muradswaleh)

KBRI juga telah menyampaikan imbauan kepada para WNI agar meningkatkan kewaspadaan, menghindari kerumunan dan area demonstrasi, serta selalu membawa identitas (ID/Paspor).

“Para WNI di Kenya diimbau selalu memantau berita dan informasi baik dari otoritas setempat maupun media massa dan segera menghubungi hotline KBRI Nairobi jika terjadi situasi darurat. Hotline KBRI Nairobi: +254 748 763122,” lanjut Judha.

Baca Juga: Kenya Tunda Keberangkatan Pasukan Keamanan ke Haiti

2. Banyak orang terluka akibat unjuk rasa

Asosiasi Medis Kenya menyatakan saat ini banyak orang terluka yang telah dilarikan ke rumah sakit akibat unjuk rasa. Enam pasien tercatat sedang menjalani operasi di Rumah Sakit Nasional Kenyatta.

Sejumlah rumah sakit di Nairobi juga mengalami kewalahan karena jumlah orang yang terluka terus bertambah banyak.

3. Warga ngamuk karena pajak bakal naik

Unjuk rasa yang dipelopori sejumlah lembaga masyarakat dan anak muda ini memprotes rencana pemerintah yang akan menaikkan pajak, sedangkan krisis biaya hidup masih terus berlangsung di Kenya.

“Ini adalah suara anak muda Kenya yang menolak pemerintah otoriter,” teriak seorang pengunjuk rasa.

Awalnya, unjuk rasa sempat berjalan dengan damai. Tetapi, tiba-tiba kekacauan pecah di Nairobi pada Selasa di mana warga melempari polisi dengan batu serta menerobos barikade polisi. Sejumlah pengunjuk rasa bahkan sudah sampai memasuki halaman dari Parlemen Kenya.

Pemerintah Kenya bersikeras bakal menaikkan sejumlah pajak di negara tersebut dengan alasan untuk mengisi kas negara dan mengurangi pinjaman ke uar negeri. Sementara, nilai mata uang Kenya anjlok selama dua tahun terakhir sehingga pembayaran bunga pinjaman dalam mata uang asing menjadi mahal.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya