Kemlu: IAF 2 2024 Harus Ubah Persepsi soal Afrika

Gelaran IAF 2 sudah dimulai sejak kemarin

Jakarta, IDN Times -  Kementerian Luar Negeri RI berharap Forum Indonesia-Afrika (IAF) 2024 bisa mengubah persepsi masyarakat Indonesia tentang negara-negara di kawasan Afrika. Dengan digelarnya IAF di Indonesia, sudah seharusnya masyarakat bergeser pola pikirnya soal negara-negara Afrika dan menyorot potensinya.

"Afrika tidak hanya tentang kemiskinan, tidak hanya tentang konflik, tetapi ada hal lainnya," kata Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kemlu RI, Abdul Kadir Jailani, dikutip dari ANTARA, Senin (2/9/2024).

1. Memperluas kerja sama dengan negara Afrika

Kemlu: IAF 2 2024 Harus Ubah Persepsi soal AfrikaDirektur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kemlu RI, Abdul Kadir Jailani. (dok.Youtube Kemlu RI)

IAF kedua yang digelar tahun ini bertujuan memperluas kerja sama dengan negara-negara Afrika setelah pertama kali dihelat pada 2018 lalu.

"Guna memperluas kerja sama tersebut, upaya untuk mengubah citra Afrika di mata masyarakat Indonesia juga perlu dilakukan. Afrika tidak hanya terkait dengan negara-negara kemiskinan atau didera banyak konflik, tetapi kawasan tersebut juga memiliki banyak potensi," kata Kadir.

Baca Juga: Jokowi Gelar Gala Dinner IAF II Bali, Warganet Ribut Saling Cibir

2. Pengembangan potensi untuk tingkatkan kesejahteraan kawasan Afrika

Kemlu: IAF 2 2024 Harus Ubah Persepsi soal AfrikaMenteri Luar Negeri RI Retno Marsudi. (dok. Kemlu RI)

Oleh karena itu, forum tersebut, menurut dia, menjadi kesempatan penting untuk memahami lebih dalam potensi yang dapat dikembangkan guna meningkatkan kesejahteraan di negara-negara di kawasan tersebut.

"Forum ini juga memberikan kesempatan baik bagi akademisi, pelaku bisnis untuk berkomunikasi satu sama lain, untuk terlibat satu sama lain sehingga mereka memiliki pemahaman yang lebih baik tentang potensi Afrika," ujar Kadir.

3. Bandung Spirit for Africa’s Agenda 2063

Kemlu: IAF 2 2024 Harus Ubah Persepsi soal AfrikaLogo Indonesia Africa Forum. (dok. iaf.kemlu.go.id)

Dengan mengambil tema "Bandung Spirit for Africa's Agenda 2063", Indonesia ingin menjadikan Bandung Spirit yang dihasilkan dari Konferensi Asia Afrika 1955 sebagai fondasi untuk melanjutkan pembangunan kerja sama antara Indonesia dengan negara-negara Afrika di masa mendatang.

Beberapa kerja sama yang diprioritaskan dalam forum tersebut antara lain kerja sama dalam transformasi ekonomi, energi, pertambangan, ketahanan pangan, kesehatan, dan pembangunan.

Hasil konkret yang diharapkan dapat dicapai antara lain perjanjian antara pemerintah atau G-to-G, kesepakatan bisnis G-to-B maupun B-to-B, dan Grand Design pembangunan Indonesia dengan Afrika, termasuk dengan negara-negara ketiga melalui triangular cooperation, dengan target kesepakatan bisnis hingga 3,5 miliar dolar AS (sekitar Rp53,9 triliun).

Baca Juga: Jokowi Perkenalkan Prabowo saat Gala Dinner IAF II Bali

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya