Kebijakan Israel soal Tepi Barat Hancurkan Solusi Dua Negara

PBB minta Israel setop perluas permukiman

Intinya Sih...

  • Sekretaris Jenderal PBB mengecam kebijakan Israel terhadap pendudukan Tepi Barat yang menghancurkan prospek solusi dua negara dengan Palestina.
  • Israel melegalkan lima pos terdepan di Tepi Barat dan membangun pos-pos tersebut sejak 1967, mengancam prospek solusi dua negara.
  • Guterres kembali mengulangi seruan gencatan senjata di Jalur Gaza serta pembebasan semua sandera Israel yang masih ada di tangan Hamas.

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menegaskan kebijakan Israel terhadap pendudukan Tepi Barat menghancurkan prospek solusi dua negara dengan Palestina.

“Israel mengubah geografi Tepi Barat,” sebut pernyataan Guterres yang dibacakan oleh Kepala Staf Courtenay Rattray dalam pertemuan di Dewan Keamanan PBB, dikutip dari Al Jazeera, Kamis (18/7/2024).

“Perluasan permukiman diperkirakan akan meningkat karena perampasan lahan dalam jumlah besar di kawasan strategis dan perubahan perencanaan, serta tata kelola lahan. Ini membuat prospek solusi dua negara semakin dipertaruhkan,” tegas Guterres.

Baca Juga: Dekat Tepi Barat, Dubes RI: WNI di Yordania Terpantau Aman

1. Aktivitas permukiman harus dihentikan

Guterres mencatat Israel telah mengambil langkah hukum terhadap Otoritas Palestina dan melegalkan lima pos terdepan Israel di Tepi Barat.

Israel telah membangun pos-pos tersebut sebagai bagian dari pendudukannya di Tepi Barat sejak 1967.

“Kita harus mengubah arah dan semua aktvitas permukiman harus dihentikan,” ucap dia.

Baca Juga: AS-Israel Izinkan Donasi untuk Kelompok Penghambat Bantuan ke Gaza

2. Ulangi seruan gencatan senjata

Kebijakan Israel soal Tepi Barat Hancurkan Solusi Dua Negarailustrasi (Pixabay.com/hosnysalah)

Selain itu, Guterres kembali mengulangi seruan gencatan senjata di Jalur Gaza serta pembebasan semua sandera Israel yang masih ada di tangan Hamas.

Hal ini diamini oleh Wakil Palestina untuk PBB, Riyad Mansour yang menegaskan Israel telah melakukan genosida.

“Apa yang terjadi di Gaza merupakan genosida yang paling terdokumentasi dalam sejarah. Kapan dunia akan mengecam kejahatan ini dan berhenti menoleransi terulangnya kembali kejahatan tersebut?” kata Mansour.

Baca Juga: Israel Izinkan PBB Kirim Peralatan untuk Operasi Bantuan di Gaza

3. Korban tewas di Gaza terus bertambah

Kebijakan Israel soal Tepi Barat Hancurkan Solusi Dua NegaraIllustrasi Gaza (pexels.com/ Ravish Maqsood)

Korban tewas akibat serangan Israel setiap harinya di Jalur Gaza terus bertambah. Per Rabu (17/7/2024) kemarin, jumlah korban tewas di Gaza mencapai 38.794 orang.

“Sekitar 89.166 orang juga dilaporkan terluka dan banyak orang yang masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan karena tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka,” kata Kementerian Kesehatan Gaza.

Selain itu, militer Israel juga membombardir beberapa wilayah Gaza dalam 24 jam terakhir sehingga menewaskan sekitar 81 orang dan melukai 198 orang lainnya.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya