KBRI Upayakan Pemulangan Jasad Anak Driver Ojol dari Kamboja
Intinya Sih...
- Kemlu RI berupaya pulangkan jenazah Handi Musaroni yang meninggal karena serangan jantung di Kamboja.
- Jenazah masih disimpan di Yim Funeral House dan KBRI terus berkomunikasi dengan keluarga untuk pemulangan sesuai prosedur.
- Siti Rahmah meminta bantuan pemerintah karena anaknya diduga korban perdagangan manusia di Kamboja, setelah meninggal dunia akibat sakit tanpa biaya pulang.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha menyatakan KBRI Phnom Penh dan Kemlu telah menerima pengaduan terkait kemantian Handi Musaroni di Kamboja. Kemlu berupaya memulangkan jenazah Handi.
"Berdasarkan keterangan otoritas Kamboja, penyebab kematian adalah serangan jantung," kata Judha, dalam keterangannya, Rabu (11/9/2024).
"KBRI Phnom Penh telah berupaya untuk menelusuri perusahaan tempat Handi bekerja selaku pihak yang harus bertanggung jawab memulangkan jenazah. Namun hingga saat ini perusahaan tidak dapat dihubungi," lanjut dia.
1. KBRI sudah komunikasi dengan keluarga almarhum
Judha menegaskan jenazah masih disimpan di Yim Funeral House. Penyimpanan jenazah difasilitasi KBRI Phnom Penh.
"KBRI terus berkomunikasi dengan keluarga dan mengupayakan pemulangan sesuai dengan prosedur yang berlaku, serta sesuai dengan prinsip mengedepankan pihak-pihak yang bertanggung jawab," ungkap dia.
2. Handi berangkat ke Kamboja pada 16 Mei 2024
Editor’s picks
Seorang pengemudi ojek online bernama Siti Rahmah meminta pertolongan pemerintah karena anaknya diduga menjadi korban perdagangan manusia di Kamboja.
Anaknya yang bernama Handi Musaroni (24 tahun) berangkat bekerja ke Kamboja pada 16 Mei 2024. Namun, ia tak menyebutkan apa jenis perusahaannya.
"Dari lokasi yang dibagikan anak saya melalui aplikasi WhatsApp, saya ketahui lokasinya berada di dekat Tuol Sangke, Phnom Penh, Kamboja," kata Siti.
Baca Juga: Anak Driver Ojol Meninggal di Kamboja, Diduga Perdagangan Orang
3. Anaknya meninggal dunia di Kamboja
Sejak awal Handi berangkat ke Kamboja, Siti selalu berkomunikasi dengannya. Kemudian ia dapat informasi melalui adiknya pada 16 Agustus 2024, Handi sudah meninggal dunia.
Siti sebelumnya memang mendapat kabar dari Handi pada pagi harinya. Handi mengaku sakit lambung atau liver kronis.
"Adik saya mendapatkan informasi tersebut dari team leader perusahaan tempat anak saya bekerja," ucap Siti.
Namun karena gajinya tidak dibayar oleh perusahaan tempatnya bekerja, maka dia tidak mempunyai biaya untuk pulang ketika sedang sakit.