Joe Biden: Pendudukan Israel di Gaza adalah Kesalahan Besar!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyebut bahwa penjajahan Israel di Jalur Gaza akan berujung kesalahan besar. Hal ini ia utarakan langsung kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
“Saya telah menjelaskan kepada Israel bahwa saya pikir adalah kesalahan besar bagi mereka untuk menduduki Gaza. Menurut saya itu tidak akan berhasil,” kata Biden, dikutip dari Al Jazeera, Kamis (16/11/2023).
“Bahwa Solusi Dua Negara adalah satu-satunya cara untuk mengakhiri konflik Israel dan Palestina,” sambung dia.
Biden juga mengaku telah berbicara dengan berbagai pihak di Israel untuk tidak menyerang rumah sakit di Gaza, yang dituding sebagai markas persembunyian Hamas di terowongan bawah tanahnya. Tudingan ini pun dibantah oleh Hamas.
1. Israel ingin memerintah Gaza secara penuh
Sebelumnya, Netanyahu sempat mengatakan bahwa setelah perang dengan Hamas selesai, Gaza harus dibangun kembali dengan kontrol penuh dari Israel. Ini artinya, Israel ingin memerintah secara penuh di wilayah tersebut.
Netanyahu juga menyatakan bakal terus mengerahkan pasukannya untuk memburu pejuang Hamas di mana pun mereka berada.
Baca Juga: DK PBB Minta Jeda Kemanusiaan di Seluruh Jalur Gaza
2. DK PBB keluarkan resolusi minta jeda kemanusiaan di Gaza
Editor’s picks
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengeluarkan resolusi yang menyerukan adanya jeda dan koridor kemanusiaan di seluruh Jalur Gaza.
Jeda kemanusiaan ini ditujukan untuk pengiriman bantuan dan evakuasi medis selama serangan Israel ke Gaza.
Resolusi tersebut diusulkan oleh Malta, yang juga menyerukan adanya koridor kemanusiaan di seluruh Jalur Gaza selama beberapa hari untuk melindungi warga sipil, terutama anak-anak.
Resolusi DK PBB pada dasarnya cukup mengikat, namun selama ini tidak ada satu pun resolusi soal perdamaian Palestina yang dipatuhi oleh Israel.
3. Amerika Serikat memilih abstain
Resolusi ini diadopsi dengan 12 negara mendukung, dan 3 negara abstain. Sementara, tidak ada negara yang menentang.
Dari daftar pemungutan suara, terlihat bahwa ada 3 negara yang abstain, yaitu Amerika Serikat (AS), Rusia dan Inggris.
Sebanyak 12 negara setuju dengan adanya jeda kemanusiaan ini. Adapun negara tersebut adalah Albania, Ghana, Brasil, China, Ekuador, Prancis, Gabon, Jepang, Malta, Mozambik, Swiss dan Uni Emirat Arab.
Baca Juga: Kantong Jenazah Terbaring di Halaman Depan Gedung Putih AS