Itamar Ben-Gvir, Menteri Israel yang Kontroversial
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, baru-baru ini kembali disorot karena melakukan aksi yang dinilai kontroversial. Ia tiba-tiba mengunjungi kompleks Masjid Al-Aqsa pada Minggu (21/5/2023).
Dalam kunjungannya, Ben-Gvir juga melontarkan pernyataan yang provokatif terkait status dari situs suci Al-Aqsa.
“Kepolisian bekerja dengan baik dan kembali mengingatkan siapa yang berkuasa di Yerusalem. Hamas tidak akan menakuti kami,” kata Ben-Gvir dilansir Al Jazeera, Rabu (24/5/2023).
Sebelumnya, Ben-Gvir juga sempat melakukan kunjungan dadakan serupa ke Al-Aqsa pada Desember 2022. Aktivitasnya itu juga menuai kecaman.
Baca Juga: 120 Ribu Warga Palestina Salat Idul Fitri di Masjid Al-Aqsa
1. Sosok yang dukung aneksasi Israel
Ben-Gvir merupakan sosok yang cukup kontroversial di dunia internasional karena kerap melontarkan pernyataan yang provokatif terhadap warga Palestina.
Dilansir Britannica, Rabu, Ben-Gvir yang berusia 46 tahun ini juga dikenal sebagai menteri Israel yang mendukung penuh aneksasi Israel di Tepi Barat.
Baca Juga: Indonesia Sebut Kunjungan Menteri Israel ke Al-Aqsa Provokatif
2. Berasal dari partai sayap kanan
Ben-Gvir dikenal sebagai politikus sayap kanan yang cukup ekstrem di Israel. Bahkan, dia sempat bergabung dengan gerakan radikal, Partai Kach.
Sejak memutuskan berkiprah di dunia politik, Ben-Gvir sudah terkenal kerap melontarkan ujaran kebencian.
Baca Juga: Negara Arab Kecam Menteri Israel yang Masuki Al-Aqsa
3. Panen kecaman usai kunjungan ke Al-Aqsa
Sejumlah negara mengecam kunjungan Ben-Gvir ke kompleks Masjid Al-Aqsa pekan lalu. Indonesia menyebut kunjungan tersebut merupakan aksi provokatif yang bisa menimbulkan ketegangan.
Iran juga mengecam tindakan Ben-Gvir dan meminta masyarakat internasional serta negara-negara Islam untuk mengecam tindakan Ben-Gvir.
Bahrain, Yordania, Qatar, Arab Saudi, Turki, dan Uni Emirat Arab, juga mengeluarkan kecaman serupa. Yordania bahkan menyebut aksi Ben-Gvir ini sangat provokatif dan tidak dapat diterima Muslim.
Kunjungan ini juga merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional dan status quo dari Al-Aqsa.