Israel Rayakan Tahun Baru, Jemaah Palestina Diusir dari Al-Aqsa

Pasukan Israel meminta jamaah Palestina keluar kompleks

Jakarta, IDN Times - Ratusan pasukan Israel menyerbu jemaah Palestina di Bab As-Silsila, salah satu pintu masuk utama ke kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur.

Dilansir dari Al Jazeera, Selasa (19/9/2023), mereka mengusir jemaah Muslim dari Al-Aqsa untuk membuka jalan bagi para pemukim Israel untuk merayakan Tahun Baru Yahudi atau Rosh Hashanah di kompeks tersebut. Tahun Baru tersebut dirayakan pada 15-17 September 2023.

Pada akhir September nanti, mereka akan merayakan Hari Raya Sukkot dan pada 6 Oktober nanti, mereka juga akan merayakan Hari Raya Simhat Torah.

1. Pemukim dilindungi polisi Israel

Israel Rayakan Tahun Baru, Jemaah Palestina Diusir dari Al-Aqsailustrasi masjid al-aqsa (pixabay.com/pompi)

Departemen Wakaf Islam yang dikelola Yordania mengatakan bahwa sekitar 303 pemukim Israel menyerbu masuk kompleks masjid dan dilindungi oleh kepolisian Israel.

Pasukan Israel meminta agar kompleks Al-Aqsa dikosongkan dari jemaah Palestina dan diisi dengan pemukim Israel.

Warga Palestina yang berusia di bawah 50 tahun juga dilarang masuk.

Baca Juga: Duh! 252 Pemukim Israel Serbu Kompleks Masjid Al-Aqsa

2. Israel dituding menggunakan alasan hari raya untuk pendudukan

Israel Rayakan Tahun Baru, Jemaah Palestina Diusir dari Al-AqsaBendera Israel dan Bendera Palestina (churchofscotland.org.uk)

Kementerian Luar Negeri Palestina mengecam tindakan Israel ini. Mereka menuding bahwa Israel menggunakan perayaan hari raya untuk tujuan pendudukan wilayah.

Kelompok Hamas Palestina pun mengutuk aksi Israel tersebut. Mereka menyebut aksi itu adalah kelanjutkan dari penjajahan Israel.

3. Setidaknya 185 warga Palestina tewas di Tepi Barat selama 2023

Israel Rayakan Tahun Baru, Jemaah Palestina Diusir dari Al-AqsaSeorang pria Palestina berdoa ketika polisi Israel berkumpul selama bentrokan di kompleks yang menampung Masjid Al-Aqsa, yang dikenal oleh muslim sebagai Suaka Mulia dan kepada orang Yahudi sebagai Temple Mount, di tengah ketegangan atas kemungkinan penggusuran beberapa keluarga Palestina dari rumah-rumah di wilayah yang diklaim oleh pemukim Yahudi di lingkungan Sheikh Jarrah, di Kota Tua Yerusalem, Jumat (7/5/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Ammar Awad

Sejak 2023, Israel telah meningkatkan penggerebekan dan serangan ke Tepi Barat. Mereka melakukan hal itu dengan tujuan untuk membongkar jaringan pejuang militan Palestina yang melakukan serangan terhadap Israel.

Sepanjang tahun ini, 185 warga Palestina di Tepi Barat telah tewas karena ditembak oleh tentara Israel. Lebih dari 30 korban tewas merupakan pemuda berusia di bawah 18 tahun.

Tel Aviv mengatakan bahwa sebagian besar korban yang tewas itu adalah militan. Namun para pemuda pelempar batu yang tewas memprotes serangan Israel sepanjang tahun ini, banyak di antaranya merupakan orang-orang yang sebenarnya tidak terlibat dalam konfrontasi.

Baca Juga: Tentara Israel Tewaskan 30 Remaja Palestina di Tepi Barat selama 2023

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya