Israel Klaim Temukan Terowongan di Bawah RS Al Shifa Gaza
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Militer Israel mengklaim bahwa mereka telah menemukan sebuah terowongan bawah tanah di Rumah Sakit Al Shifa, di Gaza, sepanjang 55 meter. Israel menduga terowongan ini adalah salah satu tempat persembunyian Hamas.
“Pasukan IDF mengungkap ‘terowongan teror’ sepanjang 55 meter, sedalam 10 meter di bawah kompleks RS Al Shifa,” kata pernyataan militer Israel, dikutip dari Al Arabiya, Senin (20/11/2023).
RS Al Shifa di Gaza utara kini telah menjadi titik fokus operasi Israel, dan menuding bahwa Hamas menggunakan RS tersebut sebagai markas mereka. Namun, Hamas dan para staf medis Al Shifa membantah tuduhan tersebut.
1. Militer Israel belum menjebol pintu terowongan
Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari mengungkapkan bahwa para pasukannya menemukan lubang yang berbenteng dengan tangga spiral sekitar 10 meter ke bawah.
“Itu adalah bangunan besar yang memiliki tangga spiral, memanjang sekitar 55 meter dan bisa tembus ke luar. Kami belum menghancurkan pintu pertama karena waspada ada jebakan,” ucap Hagari.
Intelijen Israel menduga bahwa ada ruang kendali atau ruang komando di terowongan tersebut.
Baca Juga: Dua Surat Berbeda Biden soal Israel dan Palestina
2. Korban tewas di Gaza terus bertambah
Kementerian Kesehatan Palestina merilis jumlah korban tewas di Gaza kini menyentuh angka 12.012 orang dan lebih dari 32.300 orang terluka.
Pasukan Israel hingga saat ini masih menyerang sejumlah fasilitas di Gaza seperti rumah sakit dan kamp pengungsi. Bahkan seluruh rumah sakit di Gaza utara kini sudah tidak beroperasi lantaran tidak ada pasokan BBM yang masuk atas larangan Israel.
Baca Juga: RS Indonesia di Gaza Minta Perlindungan dari Pemerintah Indonesia
3. RS Indonesia berhenti beroperasi karena kehabisan BBM
Sementara itu, RS Indonesia yang terletak di Gaza utara dilaporkan sudah tidak berfungsi sama sekali sejak tiga hari lalu, karena kurangnya pasokan BBM. Padahal, jumlah pasien yang datang terus meningkat di tengah gempuran Israel di wilayah utara.
Rekaman dari rumah sakit yang ditunjukkan Al Jazeera memperlihatkan, ratusan warga Palestina terpaksa duduk di lorong rumah sakit karena kurangnya ruangan perawatan.
“Kami tidak bisa memberikan layanan lagi ke pasien, tempat tidur pun sudah tidak ada,” kata Direktur RS Indonesia, Atef al-Kahlout, Jumat (17/11/2023) lalu.