Israel-Hizbullah Panas, 4 Orang Tewas di Perbatasan Lebanon
Lebanon (x.com/Ahmed Al-Khalidi)
Intinya Sih...
- Israel dan Hizbullah saling serang dengan ratusan roket dan drone di wilayah utara Israel dan Dataran Tinggi Golan.
- Hizbullah mengklaim menargetkan markas militer Israel sebagai balasan atas serangan sebelumnya yang mengenai depot amunisi mereka di Bekaa.
- Serangan Israel ke Lebanon menyebabkan empat orang tewas dan dua terluka, meningkatkan tensi perbatasan Lebanon-Israel.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Israel dan Hizbullah masih memanas. Militer Israel mengonfirmasi sekitar 40 roket dan beberapa drone diluncurkan dari Lebanon ke arah Israel utara dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki.
Dilansir dari Al Jazeera, Rabu (21/8/2024), sirine serangan udara sempat berbunyi di Galilea atas. Setelah itu, Israel mengklaim sebagian besar proyektil berhasil dicegat dan tidak ada korban. Beberapa drone dilaporkan mengenai Dataran Tinggi Golan, namun tidak berbahaya.
1. Hizbullah menargetkan markas militer Israel
Sementara itu, Hizbullah mengaku menargetkan markas militer di kedua wilayah tersebut dengan melepaskan 10 tembakan ke arah Israel.
Dari sejumlah serangan ini, Hizbullah menyebutkan ada lebih dari 100 roket ditembakkan ke Israel. Ini menjadi aksi balasan Hizbullah balasan atas serangan Israel yang mengenai depot amunisi di Bekaa.
Baca Juga: Drone Hizbullah Menyusup ke Rumah Benjamin Netanyahu
Editor’s picks
2. Sebanyak 4 orang tewas di Lebanon
Akibat serangan Israel ke Lebanon, empat orang dilaporkan tewas, tepatnya di Desa Dhayra. Selain itu, dua orang juga terluka.
Namun, tidak disebutkan apakah korban ini adalah warga sipil atau pejuang Hizbullah.
3. Pertempuran terjadi di perbatasan Lebanon-Israel
Perang antara Israel dan Hizbullah terjadi di perbatasan Lebanon-Israel. Kendati demikian, dikhawatirkan tensi ini akan meluas ke wilayah lainnya.
Apalagi, Israel sempat membunuh seorang komandan tinggi Hizbullah, Fuad Shukr, sesaat sebelum tewasnya pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh di Iran.
Baca Juga: HRW: Serangan Israel ke Yaman Kemungkinan Kejahatan Perang
