Indonesia-Zanzibar Kolaborasi Perkuat Ekonomi Biru di IAF 2024

RI-Zanzibar juga memiliki banyak kesamaan

Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Luar Negeri RI, Pahala Mansury, membuka Zanzibar-Indonesia Investment Forum yang mengangkat tema "Navigating New Horizons in Blue Economy Cooperation",Minggu (1/9/2024).

Kegiatan yang digelar di sela-sela penyelenggaraan Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 di Nusa Dua, Bali, tersebut turut dihadiri langsung oleh Presiden Zanzibar, Hussein Ali Mwinyi, didampingi Menteri Tenaga Kerja, Ekonomi, dan Investasi Sharif Ali Shariff, serta lebih dari 100 pelaku usaha dan pemangku kepentingan dari Indonesia, Zanzibar, dan Tanzania.

"Kedekatan historis antara Indonesia dan Afrika yang terjalin sejak Konferensi Asia-Afrika 1955 yang menjadi landasan solidaritas dan kerja sama antara negara-negara berkembang," kata Pahala, dalam keterangannya, Senin (2/9/2024).

1. Potensi besar antara Indonesia dan Afrika

Indonesia-Zanzibar Kolaborasi Perkuat Ekonomi Biru di IAF 2024Presiden Zanzibar Hussein Ali Mwinyi. (dok. Media IAF 2024)

Pahala juga memandang potensi besar yang dimiliki oleh Indonesia dan kawasan Afrika, dengan Produk Domestik Bruto (PDB) gabungan sekitar USD4,4 triliun dan sumber daya alam yang melimpah.

"Dengan potensi yang besar ini, kita harus memperkuat kerja sama di sektor-sektor strategis, terutama ekonomi biru yang sangat relevan bagi negara kepulauan seperti Indonesia dan Zanzibar," ujar Pahala.

Pada kesempatan tersebut Pahala memaparkan Blue Economy Framework yang telah dikembangkan oleh Indonesia, agar mampu meningkatkan pengelolaan sumber daya laut secara berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga: Kemlu: IAF 2 2024 Harus Ubah Persepsi soal Afrika

2. Ekonomi biru harus dikembangkan bersama

Indonesia-Zanzibar Kolaborasi Perkuat Ekonomi Biru di IAF 2024Presiden Zanzibar Hussein Ali Mwinyi. (dok. Media IAF 2024)

Pahala memaparkan Blue Economy Framework yang telah dikembangkan oleh Indonesia, mampu meningkatkan pengelolaan sumber daya laut secara berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Potensi kerja sama antara Indonesia dan Zanzibar ada di sektor ekonomi biru, termasuk pariwisata dan perhotelan, perikanan tangkap dan budi daya, pengembangan infrastruktur pelabuhan, pengolahan rumput laut, serta sektor minyak dan gas.

"Ekonomi biru adalah sektor yang sangat potensial untuk kami kembangkan bersama. Ini adalah kesempatan emas bagi para pelaku usaha untuk memperkuat kehadiran di pasar Afrika Timur dan membangun masa depan yang lebih berkelanjutan," kata Pahala.

3. Zanzibar dan Indonesia punya banyak kesamaan

Indonesia-Zanzibar Kolaborasi Perkuat Ekonomi Biru di IAF 2024Potret The Rock Restaurant, Zanzibar (zanzibaribrahimtours.com)

Presiden Zanzibar, Hussein Ali Mwinyi, mengatakan Zanzibar dan Indonesia memiliki banyak kesamaan sebagai negara kepulauan dengan komitmen kuat terhadap pengembangan sektor maritim dan kelestarian lingkungan laut.

"Kami mengundang para pelaku usaha dan investor dari Indonesia untuk berpartisipasi aktif dalam mengembangkan sektor-sektor ekonomi prioritas di Zanzibar," kata Mwinyi.

Zanzibar merupakan bagian dari Tanzania yang terletak di lepas pantai Afrika Timur. Sebagai wilayah semi-otonom, Zanzibar mempertahankan persatuan politik dengan Tanzania namun memiliki parlemen dan presiden tersendiri.

Forum Investasi ini menjadi platform penting untuk memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Zanzibar, termasuk ekonomi biru. Dengan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan, diharapkan kolaborasi ini akan membawa manfaat nyata bagi kedua belah pihak dan mendorong pembangunan berkelanjutan di masa depan.

Baca Juga: Jokowi Gelar Gala Dinner IAF II Bali, Warganet Ribut Saling Cibir

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya