Indonesia Singgung Palestina di Pertemuan ASEAN-Inggris 

Inggris sebagai anggota DK PBB harus berperan lebih

Intinya Sih...

  • Indonesia mengajak Inggris untuk mendukung ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) dan berpartisipasi aktif pada proyek-proyek infrastruktur yang menopang konektivitas kawasan.
  • Arto mendorong peran Inggris sebagai anggota Dewan Keamanan PBB terkait isu Palestina, serta meningkatkan kerja sama sektor ekonomi digital dalam rangka meningkatkan ketahanan ekonomi.

Jakarta, IDN Times - Indonesia mengajak Inggris untuk mendukung ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) dan berpartisipasi aktif, terutama pada proyek-proyek infrastruktur yang menopang konektivitas kawasan. Selain itu, isu Palestina juga diangkat.

Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI, Sidharto R. Suryodipuro, yang mewakili Indonesia pada pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN dengan Menlu Inggris di Vientiane, Laos.

Di awal pernyataannya, Arto, sapaan akrabnya, menyinggung isu Palestina. Arto juga mendorong peran Inggris sebagai salah satu anggota Dewan Keamanan PBB terkait isu ini.

“Sebagai anggota tetap DK PBB, Inggris memainkan peranan penting dalam upaya mengakui Negara Palestina dan memuluskannya sebagai anggota PBB. Solusi dua negara adalah satu-satunya solusi dalam penyelesaian isu Palestina dan mengakhiri konflik berkepanjangan di Timur Tengah,” kata Arto, dalam keterangannya, Sabtu (27/7/2024).

“Penting bagi Inggris untuk tetap mendukung UNRWA dan badan-badan PBB lainnya,” lanjut dia.

Baca Juga: Fatwa ICJ Jadi Panduan Majelis Umum PBB soal Palestina 

1. Kerja sama sektor ekonomi digital

Indonesia Singgung Palestina di Pertemuan ASEAN-Inggris Pertemuan Menlu ASEAN - Inggris. (dok. @ASEAN)

Terkait kerja sama ASEAN dan Inggris, Arto mengangkat soal peningkatan kerja sama sektor ekonomi digital dalam rangka meningkatkan ketahanan ekonomi dan menciptakan akses setara terhadap ekonomi digital.

Ia menyampaikan, ASEAN dan Inggris dapat memajukan kerja sama ekonomi digital, antara lain dengan mempromosikan inovasi yang kesenjangan teknologi dan pengembangan artificial intelligence (AI) serta mengembangkan infrastruktur digital di area-area terpencil.

“Lalu dengan mendukung literasi digital dan melnyelenggarakan pelatihan. Digitalisasi ekonomi merupakan salah satu pendorong utama untuk investasi sehingga dukungan Inggris terhadap ASEAN DEFA sangat penting,” lanjut dia.

ASEAN DEFA (Digital Economy Framework Agreement) merupakan salah satu prioritas ekonomi yang didorong Indonesia saat Keketuaan ASEAN tahun lalu dan ditargetkan selesai secara pada tahun 2025.

Baca Juga: Menlu ASEAN-Rusia Bahas Ketahanan Pangan hingga Ukraina 

2. Konektivitas kawasan

Indonesia Singgung Palestina di Pertemuan ASEAN-Inggris Pertemuan Menlu ASEAN - Inggris. (dok. @ASEAN)

ASEAN dan Inggris juga menyepakati kesepakatan untuk meningkatkan konektivitas kawasan.

“Komitmen ini menjadi langkah awal Inggris untuk selanjutnya mendukung ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP),” ucap Arto.

Ia menambahkan, ASEAN adalah 'jantung' kawasan Indo Pasifik yang mengalami pertumbuhan paling pesat di dunia. Untuk meningkatkan pertumbuhan dan konektivitas di kawasan, kalangan bisnis ASEAN tengah membentuk Indo-Pacific Business Network. Indonesia mengundang sektor swasta Inggris untuk mendukung inisiatif ini.

Baca Juga: RI Ingatkan Kondisi Gaza dan Ukraina di Pertemuan ASEAN-Uni Eropa

3. Komitmen bersama ASEAN dan Inggris

Indonesia Singgung Palestina di Pertemuan ASEAN-Inggris ASEAN Ministerial Meeting 2024, di Vientiane, Laos. (dok. Istimewa)

Hubungan Kemitraan ASEAN dan Inggris dimulai pada tahun 2021 menjadikan Inggris sebagai Mitra Dialog ASEAN terbaru.

Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN-Inggris tahun ini menghasilkan ASEAN-UK Joint Ministerial Statement: Enhancing Connectivity for a Prosperous and Sustainable Future. Dokumen tersebut mencerminkan komitmen bersama ASEAN dan Inggris memajukan kerja sama dalam berbagai bidang, antara lain ekonomi digital, infrastruktur berkelanjutan, kolaborasi energi, digitalisasi dan pendidikan, pembangunan berkelanjutan dan konektivitas maritim.

Baca Juga: Ketahanan Pangan Dibahas dalam Pertemuan Menlu ASEAN-India

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya