Hibah Indonesia Jangkau 23 Negara di Benua Afrika

Bukti komitmen RI untuk Afrika tak pernah surut

Jakarta, IDN Times - Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI, Siti Nugraha Mauludiah menegaskan bahwa komitmen pemerintah Indonesia untuk membantu pembangunan di Afrika, tidak pernah surut.

“Hibah pemerintah Indonesia ke kawasan Afrika telah menjangkau 23 negara dari 54 negara di Afrika, atau sekitar 42 persen dari seluruh negara Afrika,” kata Nining, sapaan akrabnya, dalam jumpa pers daring, Kamis (15/8/2024).

Adapun hibah tersebut adalah revitalisasi Pusat Pelatihan Pertanian di Tanzania dan Gambia, hibah vaksin produksi BUMN Indonesia untuk Nigeria, capacity building dan transfer teknologi di berbagai bidang.

Sementara untuk sektor pemberian bantuan untuk Afrika adalah pada aspek ketahanan pangan, kesehatan dan energi.

1. Diberikan secara bilateral maupun triangular

Hibah Indonesia Jangkau 23 Negara di Benua AfrikaMuseum Konperensi Asia Afrika (instagram.com/helviradjuna)

Nining menambahkan, bantuan pemerintah Indonesia terhadap Afrika dilakukan secara bilateral maupun triangular dengan mitra pembangunan internasional lain seperti IsDB, GIZ, JICA, NAM-CSSTC, dan sebagainya.

“Pada tahun 2024 ini terdapat 7 hibah yang masuk dalam Daftar Rencana Pemberian Hibah (DRPH) meliputi bidang ketahanan pangan, perhubungan dan energi 21,” ucap dia.

Bantuan pembangunan dari Indonesia kepada Afrika tersebut diberikan dalam bentuk capacity building, infrastruktur berupa renovasi gedung, dalam mekanisme terencana (hibah DRPH), maupun tidak terencana sebagai bentuk tanggap darurat/bantuan kemanusiaan (hibah Non-DRPH).

Baca Juga: Afrika Umumkan Darurat Kesehatan akibat Wabah Mpox

2. Ada 12 usulan hibah di 2025 untuk Afrika

Hibah Indonesia Jangkau 23 Negara di Benua AfrikaDirektur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI, Situ Nugraha Mauludiah. (YouTube.com/FMB9)

Membuktikan komitmen tersebut, untuk tahun 2025, ada 12 usulan hibah untuk kawasan Afrika di bidang perhubungan dan transportasi, kebencanaan, serta ketahanan pangan dan energi.

“Sebagai tindak lanjut kunjungan Presiden RI ke sejumlah negara di Afrika, saat ini pemerintah tengah menyusun grand design kerja sama pembangunan Indonesia dengan Afrika,” tutur Nining.

Rancangan ini akan memuat potensi kerja sama pembangunan Indonesia dengan Afrika dalam jangka waktu lima tahun ke depan, khususnya dalam tiga sektor utama yaitu ketahanan pangan, kesehatan, dan energi serta sektor lainnya yang menjadi prioritas dalam Africa Agenda 2063.

 

3. Indonesia diakui sebagai mitra pembangunan internasional

Hibah Indonesia Jangkau 23 Negara di Benua AfrikaDirektur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI, Situ Nugraha Mauludiah. (YouTube.com/FMB9)

Nining menjelaskan juga bahwa di mata internasional, saat ini Indonesia semakin diakui sebagai mitra pembangunan bagi negara-negara berkembang yang diandalkan, a reliable southern provider.

“Inisiatif dan peran kepemimpinan Indonesia sebagai emerging donor juga semakin diakui. Indonesia berhasil merangkul negara-negara emerging donor lainnya untuk bersama-sama memperkuat posisi dalam menghadapi tantangan global melalui Emerging Development Partners Meeting pada bulan Juni yang lalu,” ungkap Nining.

Baca Juga: Wamenlu Ungkap Arti Strategis Afrika bagi Indonesia

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya