Hamas Tolak Hadiri Negosiasi Gencatan Senjata Gaza
Intinya Sih...
- Hamas menolak undangan AS, Qatar, dan Mesir untuk pembicaraan gencatan senjata dengan Israel.
- Alasan Hamas menolak adalah syarat baru dari Perdana Menteri Israel dan kekhawatiran akan serangan Iran dan Hizbullah.
- Pembunuhan pemimpin politik Hamas dan serangan di Gaza memperparah situasi, memundurkan upaya negosiasi.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kelompok perjuangan Palestina, Hamas dilaporkan menolak undangan Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir, buat berpartisipasi dalam putaran terakhir pembicaraan dengan Israel. Pembicaraan itu terkait gencatan senjata di Jalur Gaza.
Rencananya, pembicaraan ini bakal digelar pada 15 Agustus. Sebelumnya, Mesir, Qatar, dan AS, menyerukan Israel dan Hamas untuk melanjutkan diskusi mengenai ketentuan gencatan senjata pada 14-15 Agustus 2024.
Baca Juga: 10 Ribuan Warga Palestina di Tepi Barat Ditangkap sejak Oktober
1. AS, Qatar, Mesir siap memediasi
Para pemimpin dari tiga negara tersebut siap mengajukan proposal akhir guna mencapai kesepakatan, dilansir ANTARA, Senin (12/8/2024).
Dilaporkan juga, Hamas menolak berpartisipasi karena syarat-syarat baru yang diajukan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Selain itu, Hamas menyoroti pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh dan serangan terhadap sebuah sekolah di Gaza yang menewaskan 100 orang.
Baca Juga: Indonesia Kutuk Pengeboman Israel di Sekolah Gaza, 100 Orang Tewas
2. Israel ancam akan terus gempur Gaza
Editor’s picks
Sementara itu, seorang pejabat senior Israel yang terlibat dalam perundingan mengatakan keputusan Hamas ini bakal memundurkan upaya negosiasi. Apalagi Iran dan Hizbullah juga mengancam akan meluncurkan serangan ke Israel.
"Jika Hamas tidak datang ke meja perundingan, kami akan terus menghancurkan kekuatan mereka di Gaza," kata pejabat Israel tersebut.
Proses negosiasi gencatan senjata ini juga mandek sejak diumumkan oleh Presiden AS Joe Biden. AS menawarkan proposal gencatan senjata kepada Israel dan Hamas.
3. Serangan Israel terbaru tewaskan 100 orang
Setidaknya lebih dari 100 orang tewas akibat serangan Israel di kompleks sekolah di Gaza. Serangan ini merupakan yang terbaru diluncurkan Israel.
Pengeboman terjadi kompleks sekolah al-Tabi'in, tempat sekitar 6 ribu orang mengungsi dan berlindung.
Penyerangan dilakukan saat sebagian besar pengungsi dan warga salat subuh pada Sabtu. Sejumlah video di media sosial menunjukkan ptoongan tubuh yang terbakar dan darah di sekolah tersebut.