Hamas Diskusikan Gencatan Senjata Gaza dengan Intelijen Mesir

Namun belum ada kesepakatan tercapai saat ini

Intinya Sih...

  • Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, diskusikan gencatan senjata Jalur Gaza dengan Kepala Intelijen Mesir Abbas Kamel via telepon. Hamas belum mencapai kesepakatan dalam negosiasi gencatan senjata, tetapi masih komitmen membahas proposal AS untuk mengakhiri konflik di Gaza. Sementara, korban tewas di Jalur Gaza terus bertambah, mencapai 37.800 orang akibat serangan Israel.

Jakarta, IDN Times - Pemimpin kelompok Hamas, Ismail Haniyeh, dilaporkan sedang mendiskusikan negosiasi gencatan senjata Jalur Gaza dengan pihak Mesir, yaitu Kepala Intelijen Abbas Kamel, via telepon.

“Haniyeh menerima panggilan telepon dari Kamel untuk mendiskusikan jalannya negosiasi yang tengah berlangsung, yang ditujukan untuk mencapai gencatan senjata," sebut pernyataan dari Hamas, dikutip dari ANTARA, Senin (1/7/2024).

Kepala intelijen Mesir tersebut juga menyampaikan belasungkawa kepada Haniyeh, atas kematian kakak perempuannya dan beberapa anggota keluarga dalam serangan udara Israel di kamp pengungsian Al-Shati di Kota Gaza barat pekan lalu.

1. Hamas sebut tidak ada kemajuan dari negosiasi

Hamas Diskusikan Gencatan Senjata Gaza dengan Intelijen Mesirilustrasi dampak serangan Israel di Gaza (Twitter.com/UNRWA)

Sebelumnya, Hamas menyebut tidak ada kemajuan dalam negosiasi gencatan senjata Jalur Gaza. Negosiasi tersebut bahkan seakan terhenti di tengah jalan.

Seorang pejabat senior Hamas, Osama Hamdan, menagatakan Hamas masih berkomitmen membahas proposal gencatan senjata usulan Amerika Serikat (AS) tersebut, untuk mengakhiri konflik di Gaza yang memasuki bulan kesembilan.

“Sekali lagi, Hamas siap untuk menangani secara positif setiap proposal yang menjamin gencatan senjata permanen, penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza dan kesepakatan pertukaran sandera yang serius,” kata Hamdan.

Selain itu, Hamas juga menyalahkan AS lantaran memberikan tekanan dan memaksa mereka menerima persyaratan dari Israel. Sementara Israel disebut hanya akan menerima gencatan senjata sementara, bukan permanen seperti yang diminta Hamas.

Baca Juga: Hamas: Negosiasi Gencatan Senjata Jalur Gaza Mandek 

2. Jumlah korban tewas di Gaza mencapai hampir 38 ribu orang

Hamas Diskusikan Gencatan Senjata Gaza dengan Intelijen MesirIlustrasi Negara Palestina (pixabay/safary248)

Korban tewas di Jalur Gaza terus bertambah. Menurut data Kementerian Kesehatan Gaza per Jumat, 28 Juni 2024, jumlah korban tewas mencapai 37.800 orang akibat serangan Israel.

Selain itu, sebanyak 86.800 orang juga dilaporkan terluka sejak 7 Oktober 2023.

“Serangan terbaru dari Israel menewaskan 60 orang dan melukai 140 orang dalam 24 jam terakhir,” sebut Kemenkes Gaza.

Baca Juga: Pertama sejak Invasi Rafah, Israel Izinkan Evakuasi Medis di Gaza

3. Warga Israel demo tuntut sandera segera dibebaskan dan Netanyahu mundur

Hamas Diskusikan Gencatan Senjata Gaza dengan Intelijen MesirPerdana Mentri Benjamin Netanyahu (instagram.com/b.netanyahu

Ribuan warga Israel menggelar protes di beberapa kota di Israel, termasuk ibu kota Tel Aviv. Mereka mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu segera membebaskan sandera yang masih ada di tangan Hamas.

Demo terpusat di Kaplan Square di tengah Kota Tel Aviv. Selain menuntut sandera dibebaskan, mereka juga meminta agar digelar pemilihan umum dini untuk menggantikan Netanyahu.

Selain di Tel Aviv, demo juga terpantau terjadu di Karkur, Israel utara dan di Kota Rehovot. Tuntutan mereka pun sama, meminta pemerintahan Netanyahu segera menyepakati negosiasi dengan Hamas untuk membebaskan para sandera.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya