Hacker Pusat Data Nasional Rilis Kunci Pembuka Ransomware
![Hacker Pusat Data Nasional Rilis Kunci Pembuka Ransomware](https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20240702/whatsapp-image-2024-07-02-at-115720-d93d8d0e-d99d9a1698dbc932f7cb73866cfdcdef_600x400.jpg)
Intinya Sih...
- Hacker ransomware merilis kunci pembuka data PDNS secara gratis sebagai tanggapan atas kesabaran warga Indonesia.
- Mereka mengancam akan mempublikasikan data jika pemerintah mengklaim telah memulihkan data tanpa bantuan mereka.
- Hadi Tjahjanto menyatakan pemerintah akan melakukan pengamanan PDN dengan sistem back up berlapis.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Peretas alias hacker ransomware ke Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) akhirnya merilis kunci pembuka secara gratis data yang dikunci ransomware tersebut.
“Brain Cipher mendistribusikan kunci deskripsi secara gratis,” bunyi cuitan dari @stealthmole_int, Rabu (3/7/2024) kemarin.
Dilampirkan pula tangkapan layar unggahan dari Brain Chiper. Mereka juga menyertakan tujuh pertanyaan populer mengapa mereka menyerang pusat data Indonesia.
“Bahkan mereka mengucapkan terima kasih kepada warga Indonesia atas kesabaran mereka,” lanjut cuitan tersebut.
Baca Juga: Siapa Brain Cipher, Hacker yang Kunci Data Penting di PDNS 2 Surabaya?
1. Hacker ancam pemerintah Indonesia
Namun, sang hacker mengancam pemerintah Indonesia jika mengklaim bahwa telah memulihkan data secara mandiri atau via pihak ketiga. Mereka ingin pemerintah mengatakan yang sebenarnya, yaitu memakai kunci pembuka secara gratis dari mereka.
“Jika pihak kedua (pemerintah Indonesia) mengklaim bahwa mereka memulihkan data secara mandiri atau atas bantuan pihak ketiga, kami akan mempublikasikan data ini,” ucap mereka.
Editor’s picks
2. Hacker sempat minta maaf
Hacker ransomware itu juga sempat meminta maaf kepada pemerintah dan rakyat Indonesia karena sudah meretas pusat data.
“Rabu ini, kami akan merilis semuanya secara gratis. Kami harap serangan kami membuat kalian sadar, pentingnya industri ini dan memiliki spesialis dalam bidangnya yang kompeten,” tulis sang hacker dalam sebuah unggahan, dikutip dari @stealthmole_int, Selasa (2/7/2024).
“Rakyat Indonesia, kami meminta maaf karena ini mempengaruhi semuanya. Kami juga secara sadar membuat keputusan ini,” lanjut unggahan tersebut.
Baca Juga: Hacker Data PDN Minta Maaf ke Indonesia, Janji Lepas Retasan Besok
3. Pemerintah bakal back up data berlapis
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Hadi Tjahjanto, mengatakan pemerintah akan melakukan pengamanan Pusat Data Nasional (PDN) dengan mem-back-up data secara berlapis.
Hal ini sebagai tindak lanjut kasus peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS 2) yang berlokasi di Surabaya, yang menyebabkan penguncian data ratusan kementerian dan lembaga pemerintah akibat serangan ransomware.
Hadi mengatakan setiap tenant atau kementerian harus memiliki back up dan tidak opsional lagi. Sehingga jika secara operasional PDNS berjalan ada gangguan, masih ada back up, yaitu cold site di Batam dan bisa autogate atau interactive service.