Gencatan Senjata di Gaza Dimulai Jumat Pagi Ini

Dibarengi dengan pertukaran sandera antara Hamas dan Israel

Jakarta, IDN Times - Qatar telah mengumumkan bahwa gencatan senjata sementara atau jeda kemanusiaan dalam gempuran Israel ke Gaza akan dimulai pada 07.00 pagi hari ini, waktu setempat atau sekitar pukul 12.00 WIB.

Gencatan senjata ini mundur dari waktu awal yang disepakati yaitu pukul 10.00 pagi waktu setempat pada Kamis (23/11/2023) kemarin.

Dilansir dari Al Jazeera, Jumat (24/11/2023), berbarengan dengan gencatan senjata, Hamas juga akan membebaskan kelompok pertama yakni 13 orang sandera dari Gaza, dan Israel juga akan melepaskan sekitar 39 tahanan Palestina.

Gencatan senjata ini akan berlangsung selama empat hari ke depan dan saat gencatan senjata dimulai, truk-truk bantuan kemanusiaan diharapkan langsung masuk melalui pintu Rafah di Mesir.

1. Sandera akan dilepaskan bertahap pada sore hari

Gencatan Senjata di Gaza Dimulai Jumat Pagi IniBendera Qatar (flagsonline.it)

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed al-Ansari mengatakan pelepasan sandera akan dimulai pada sore hari sekitar pukul 16.00 waktu setempat.

“Para sandera yang berasal dari keluarga yang sama akan ditempatkan di kelompok yang sama,” kata al-Ansari.

“Setiap harinya akan ada pelepasan sandera yang disepakati dan berjumlah 50 orang yang akan dilepas dalam empat hari gencatan senjata,” ucap dia.

Baca Juga: Kemlu Upayakan Evakuasi 3 WNI Relawan MER-C dari Gaza

2. Tak beberkan rute pertukaran sandera

Al-Ansari tak membeberkan di mana atau bagaimana rute pertukaran sandera antara Hamas dan Israel ini. Namun ia memastikan bahwa kedua belah pihak akan menyetor daftar tawanan dan juga daftar warga Palestina yang ditahan Israel.

“Kami pastikan Palang Merah Internasional ikut dalam proses yang dilakukan nanti,” ungkap dia.

3. Jelang gencatan senjata, Israel bom RS Indonesia

Gencatan Senjata di Gaza Dimulai Jumat Pagi IniRS Indonesia di Jalur Gaza. (Dok. Tim MER-C Indonesia)

Meski demikian, pengeboman dan penyerangan masih dilakukan Israel di Gaza utara. Salah satu sasarannya adalah Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya.

uru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf al-Qudra membenarkan laporan tersebut. Ia mengatakan bahwa militer Israel menargetkan pintu masuk utama rumah sakit serta generator listrik RS Indonesia.

“Sebagian besar bangunan juga jadi sasaran,” kata al-Qudra, dikutip dari Al Jazeera.

Sementara itu, lebih dari 200 pasien, staf medis, dan pengungsi saat ini masih ada di RS Indonesia, menunggu untuk dievakuasi ke selatan Gaza.

Baca Juga: Bertemu Uskup Agung Athena, Wapres Ajak Redam Eskalasi Konflik di Gaza

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya