Gempa M 7,1 Guncang Jepang, Kemlu RI Pastikan WNI Aman
Intinya Sih...
- Gempa bumi Magnitudo 7,1 di Jepang memicu tsunami setinggi satu meter di beberapa lokasi pesisir.
- KBRI Tokyo dan KJRI Osaka terus memantau perkembangan serta koordinasi dengan otoritas setempat terkait WNI yang terdampak gempa.
- Pemerintah Jepang telah memanggil tim tanggap darurat untuk mengetahui tingkat kerusakan dan korban akibat gempa tersebut.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - KBRI Tokyo dan KJRI Osaka telah menghubungi sejumlah simpul masyarakat di prefektur-prefektur di Jepang yang diguncang gempa bumi Magnitudo 7,1 pada sore hari ini. Gempa ini juga memicu peringatan tsunami setinggi satu meter.
“Hingga saat ini belum terdapat informasi adanya WNI yang menjadi korban,” kata Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, Kamis (8/8/2024).
Judha juga memaparkan sebaran WNI di prefektur yang terdampak gempa berdasarkan data imigrasi Jepang. Adapun di Miyazaki 1.869 WNI, Kochi 836 WNI, Oita 2.099 WNI dan Ehime 1.418 WNI.
1. KBRI pantau perkembangan terkini
Selain itu, Judha juga menegaskan KBRI Tokyo akan terus memantau perkembangan dan berkoordinasi dengan otoritas setempat serta komunitas Indonesia terkait kemungkinan adanya WNI yang terdampak.
Untuk keadaan darurat agar dapat segera menghubungi hotline setempat: 119 dan 7119, hotline KBRI Tokyo: +81-80-3506-8612 dan +81-80-4940-7419 dan hotline KJRI Osaka +818031131003.
Baca Juga: BMKG: Gempa Jepang Tidak Timbulkan Tsunami hingga ke Indonesia
2. Picu tsunami satu meter
Editor’s picks
Gempa bumi berkekuatan 7,1 Magnitudo melanda Jepang, tepatnya di Kyushu selatan pada sore hari.
Gempa ini menyebabkan munculnya tsunami setinggi satu meter di sejumlah lokasi. Peringatan tsunami juga dikeluarkan di Prefektur Miyazaki, Kochi, Oita, Kagoshima, dan Ehime.
“Warga yang tinggal di kawasan pinggir pantai diimbau untuk segera menjauh. Gelombang tsunami bisa tiba-tiba naik dan menghantam. Warga juga diimbau untuk menghindari pantai,” kata Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshimasa Hayashi.
3. Tim tanggap darurat sudah siaga
Hayashi juga menegaskan bahwa tim tanggap darurat sudah siaga terkait gempa ini, berdasarkan instruksi dari Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.
“Saya sudah memanggil tim tanggap darurat yang terdiri dari kepala biro kementerian dan lembaga terkait. Pemerintah berupaya semaksimal mungkin untuk mengetahui tingkat kerusakan dan apakah ada korban,” ucap dia.