Fakta Baru Tewasnya Ismail Haniyeh, Pelakunya Warga Iran?

Israel diduga pekerjakan dua warga Iran selundupkan bom

Intinya Sih...

  • Dugaan baru terkait tewasnya pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran, Iran pada 31 Juli 2024, muncul.
  • Kedua warga Iran merupakan anggota unit keamanan Ansar al-Mahdi yang menyelundupkan bom dan dievakuasi dari Iran oleh agen Mossad.
  • Pemerintah Iran dan Hamas menuding Israel adalah pelakunya, tetapi Israel tidak membenarkan tuduhan tersebut pun tidak membantahnya.

Jakarta, IDN Times - Dugaan baru terkait tewasnya pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran, Iran pada 31 Juli 2024, muncul. Fakta teranyar menyebutkan, pelaku pembunuhan Haniyeh diduga merupakan dua warga Iran.

Dilansir dari Anadolu, Jumat (9/8/2024), mengutip Jewish Chronicle, kedua warga Iran ini merupakan anggota unit keamanan Ansar al-Mahdi dari Korps Garda Revolusi Islam Iran yang bertanggung jawab untuk melindungi tamu yang datang serta di tempat tinggalnya. Diduga, mereka menyelundupkan bom dan menaruhnya di bawah tempat tidur Haniyeh.

"Warga negara Iran sendiri menyadari hal ini setelah pembunuhan terjadi, ketika para penjaga terlihat dalam rekaman kamera keamanan pada hari pembunuhan tersebut. Mereka bergerak diam-diam di lorong menuju kamar tempat Haniyeh akan menginap, membuka pintu dan memasuki kamar tersebut," bunyi laporan itu.

 

1. Imbalan uang dan pindah ke Eropa

Mereka diberi imbalan berupa uang dalam jumlah besar. Selain itu, Mossad juga membantu keduanya untuk pindah ke salah satu negara di Eropa Utara.

"Berselang tiga menit, mereka terlihat meninggalkan kamar itu, menuruni tangga menuju pintu masuk utama gedung, dan masuk ke dalam mobil hitam," tulis laporan itu.

Setelah menaruh bom tanam, mereka langsung dievakuasi dari Iran oleh agen Mossad. Perencanaan pembunuhan ini sudah dilakukan berbulan-bulan.

Ketika mendapat kabar Haniyeh akan ke Teheran, Mossad, dengan bantuan unit intelijen, langsung mulai melaksanakan rencananya, yaitu melenyapkan Haniyeh di wisma tamu tempatnya biasa menginap jika berkunjung ke Teheran.

Baca Juga: OKI Nyatakan Israel Bertanggung Jawab atas Tewasnya Ismail Haniyeh

2. Tewas bukan karena serangan udara tapi bom tanam

Fakta Baru Tewasnya Ismail Haniyeh, Pelakunya Warga Iran?Ismail Haniyeh (Website/council.gov.ru/Dewan Federasi Majelis Federal Federasi Rusia)

Haniyeh dipastikan tewas karena bom tanam di kamarnya yang terletak di gedung wisma veteran militer Iran. Keberadaan Haniyeh saat itu, adalah untuk menghadiri pelatikan Presiden Iran yang baru, Masoud Pesezhkian.

"Bom tersebut disembunyikan sekitar dua bulan lalu di wisma tempat Haniyeh menginap di Teheran. Kemudian, diledakkan dari jarak jauh saat dia berada di dalam kamarnya di sana," kata seorang sumber.

Pemerintah Iran dan Hamas menuding Israel adalah pelakunya. Tetapi, sampai hari ini Israel tidak membenarkan tuduhan tersebut pun tidak membantahnya.

The New York Times menjadi media pertama yang memberitakan fakta-fakta baru soal tewasnya Haniyeh di Iran. Haniyeh dilaporkan terakhir terlihat pada Selasa malam waktu setempat di sebuah pameran di Menara Milad, Teheran. Sebelumnya, dia sempat bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei. Setelah itu, media Iran merilis foto-foto pertemuan antara Haniyeh dan Khamenei juga presiden baru Pezeshkian.

Pada pukul 02.00 dini hari, 31 Juli 2024, Haniyeh dilaporkan tewas terbunuh di kamar tempatnya menginap.

3. Bom canggih dikendalikan dari jarak jauh

Pejabat Amerika Serikat (AS) dan sejumlah pejabat Timur Tengah serta dua anggota Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) merilis laporan dan fakta baru terkait tewasnya Haniyeh.

"Ledakan yang menewaskan Haniyeh dan pengawalnya pada Rabu dini hari karena ledakan bom canggih yang dikendalikan dari jarak jauh dan sudah diselundupkan sekitar dua bulan lalu ke kamar Haniyeh, wisma tamu di Teheran, tempat ia menginap," lapor The New York Times, dikutip dari Times of Israel.

Pembunuhan Haniyeh ini juga jadi pukulan telak bagi Iran dan IRGC lantaran kebobolan. Sementara, ketika Haniyeh tinggal di Qatar dan sempat mengunjungi China, tetap aman dan tidak diserang.

 

Baca Juga: Hamas Pilih Yahya Sinwar Jadi Kepala Politik Gantikan Ismail Haniyeh 

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya