Eks Dubes AS Banjir Kecaman Usai Tulisan Kontroversial di Roket Israel

Nikki Haley adalah eks Dubes AS untuk PBB

Jakarta, IDN Times - Nikki Haley, mantan Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB di era kepemimpinan Donald Trump menuai kecaman dan protes dari dunia lantaran mengunggah sebuah video yang menunjukkan pembelaannya untuk Israel.

Dilansir dari The Guardian, Kamis (30/5/2024), Haley sempat mengunjungi perbatasan Israel dalam peringatan Memorial Day dan menandatangani sebuah peluru artileri Israel. Ironisnya, Haley juga membubuhkan tulisan "Finish Them" atau "Habisi Mereka". Selain itu, dia juga menambahkan kalimat "Amerika Cinta Israel".

Kunjungan Haley terjadi di tengah kecaman dunia terhadap aksi Israel ke Rafah, dengan menjatuhkan rudal dan bom ke kamp pengungsian warga sipil Palestina.

Baca Juga: WHO Sesalkan Militer Israel Serang Kamp Pengungsi Rafah

1. AS harus bantu Israel

Haley yang juga sempat mencalonkan diri menjadi Presiden AS di pemilu 2024, namun akhirnya mengundurkan diri, juga menegaskan pihaknya harus membantu Israel bagaimana pun caranya. Sikap Haley yang mendukung Israel semakin kuat ketika kunjungannya ke perbatasan Israel-Lebanon juga didampingi oleh eks Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, yang juga merupakan anggota Partai Likud Benjamin Netanyahu dan terkenal cukup keras di parlemen Israel.

"Apa yang perlu Amerika pahami adalah jika Israel memerangi musuh-musuh kita, bagaimana kita tidak membantu mereka? AS perlu melakukan apa pun yang dibutuhkan Israel," kata Haley.

Atas sikapnya, Haley dikecam oleh berbagai kalangan. Akun media sosialnya penuh dengan kritik, serangan verbal, dan kutukan. Setiap unggahannya, selalu dibanjiri dengan nada negatif dari orang-orang akibat dukungan Haley terhadap Israel. 

2. Israel serang zona aman di Rafah lagi

Eks Dubes AS Banjir Kecaman Usai Tulisan Kontroversial di Roket IsraelPotret warga Palestina yang berada di kamp pengungsi di kota Rafah, Gaza selatan. (x.com/UNRWA)

Militer Israel kembali membombardir wilayah yang diklaimnya sebagai zona aman dan menewaskan sekitar 21 orang. Setidaknya, 13 orang dari korban tewas tersebut adalah perempuan dan anak-anak sipil.

Ini adalah serangan kedua Israel ke zona aman yang penuh dengan tenda-tenda pengungsi warga Palestina. Israel meminta para warga Rafah untuk keluar dari rumahnya dan meninggalkan Rafah, sementara berpindah ke zona aman tersebut. Serangan kedua ini menyasar wilayah al-Mawasi pada Selasa malam waktu setempat (28/6/2024).

3. Serangan pertama Israel ke kamp pengungsi menewaskan 45 orang

Sementara, 45 orang tewas akibat serangan Israel ke zona pengungsian yang diklaim aman. Zona pengungsian ini disediakan Israel untuk warga Palestina yang mengungsi dari Rafah.

Sekitar 249 orang juga dilaporkan terluka. Israel menerjunkan sekitar delapan rudal yang menghantam kamp tersebut, pada Minggu malam (26/5/2024) sekitar pukul 20.45 waktu setempat. Banyak dari mereka yang tewas terbakar hidup-hidup di dalam kamp yang terletak di Tal as-Sultan.

Baca Juga: Artis Indonesia-Hollywod Kecam Israel lewat Aksi All Eyes on Rafah

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya