Demo Besar di Israel, Tuntut Netanyahu Sepakati Gencatan Senjata Gaza
Intinya Sih...
- Sebanyak 500 ribu orang ikut unjuk rasa di Israel menuntut Netanyahu pulangkan 101 sandera Israel yang masih di tangan Hamas di Gaza.
- Enam jasad sandera ditemukan di terowongan di Kota Rafah, Gaza selatan, diduga dibunuh oleh Hamas dengan tembakan dari jarak dekat.
- Seluruh buruh di Israel mogok kerja untuk mendesak pemerintah meneken kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan meminta Netanyahu bertanggung jawab.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Demo besar-besaran melanda Israel sejak hari Minggu kemarin, menyusul tewasnya enam sandera di Gaza.
Dilansir Channel News Asia, Senin (2/9/2024), unjuk rasa ini diikuti sekitar 500 ribu orang di mana mereka menuntut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk bisa memulangkan sekitar 101 sandera Israel lagi yang masih ada di tangan Hamas di Gaza.
Selain itu, para pemimpin buruh juga mendesak para pekerja untuk melakukan mogok kerja pada hari ini.
Baca Juga: Pasukan Israel Diduga Gunakan Perisai Manusia di Tepi Barat
1. Israel temukan jasad di terowongan di Rafah
Sebelumnya, militer Israel mengumumkan adanya penemuan enam jasad dari sebuah terowongan di Kota Rafah, Gaza selatan.
Jasad sandera ini diidentifikasi sebagai Carmel Gat, Hersh Goldberg-Polin, Eden Yerushalmi, Alexander Lobanov, Almog Sarusi, dan Ori Danino.
Editor’s picks
“Jasad mereka sudah dikembalikan ke Israel,” kata Juru Bicara Militer Israel, Daniel Hagari.
2. Israel klaim mereka dibunuh Hamas
Pemeriksaan forensik terbaru menunjukkan bahwa mereka dibunuh oleh Hamas lewat sejumlah tembakan dari jarak dekat sekitar 48 atau 72 jam sebelum ditemukan.
“Kami yakin bahwa mereka dibunuh oleh Hamas,” tegas Hagari.
3. Buruh bakal mogok kerja hari ini
Sementara itu, hari ini diperkirakan seluruh buruh di Israel bakal mogok kerja, mendesak pemerintah agar bisa meneken kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
Forum Keluarga Sandera Israel juga meminta Netanyahu untuk bertanggung jawab dan menjelaskan ke publik, apa sesungguhnya yang menghambat dicapainya kesepakatan ini.