Cyril Ramaphosa Terpilih Lagi Jadi Presiden Afrika Selatan

Namun dengan koalisi baru bersama oposisi

Jakarta, IDN Times - Cyril Ramaphosa terpilih kembali jadi presiden Afrika Selatan untuk masa jabatan yang kedua yang resmi diputuskan oleh anggota parlemen Afrika Selatan, kemarin.

Dilansir dari BBC, Sabtu (15/6/2024), Ramaphosa yang berusia 71 tahun, pemimpin Partai Kongres Nasional Afrika (ANC) memperoleh 283 suara, mengalahkan kandidat capres lainnya yaitu Julius Malema dari Partai Pejuang Kebebasan Ekonomi yang hanya meraup 44 suara.

Partai ANC sendiri kini merupakan partai terkuat di Afrika Selatan. Partai ini pernah dipimpin oleh ikon Afsel, Nelson Mandela. Namun, ANC sempat kehilangan suara mayoritas pada pemilu nasional 29 Mei lalu.

1. Digabungkan dengan koalisi baru

Lantaran kehilangan suara mayoritas, maka parlemen memutuskan untuk mengadakan koalisi antara ANC yang berkuasa dan Aliansi Demokratik, dan sejumlah partai oposisi serta beberapa partai kecil.

“Koalisi baru ini sangat bagus dan para pemimpin diharapkan bisa bertindak dan bekerja sama untuk kebaikan semua rakyat kita di negara ini,” kata Ramaphosa, usai dinyatakan bakal menjabat sebagai presiden lagi.

Kesepakatan agar memilih Ramphosa menjadi presiden lagi juga melalui proses yang alot semalam karena ANC kehilangan suara mayoritas untuk pertama kalinya dalam kurun waktu 30 tahun terakhir.

Baca Juga: Putin Bakal Hentikan Perang di Ukraina, Ini Syaratnya

2. Kabinet pemerintahan bakal diisi dari anggota oposisi juga

Dengan adanya koalisi ANC dan Aliansi Demokratik ini, maka Ramaphosa diharapkan bakal memberi ruang untuk para sosok oposisi duduk di pemerintahan.

Ramaphosa juga menegaskan ia akan bekerja sama dengan koalisi baru ini untuk melayani seluruh masyarakat Afrika Selatan.

3. Warga Afsel ingin koalisi ini berhasil

Dalam jajak pendapat terakhir di negara tersebut, warga Afrika Selatan cukup berharap agar koalisi baru ini bisa berhasil memimpin negaranya.

Pasalnya, dukungan terhadap ANC perlahan merosot tahun ini karena tingginya tingkat korupsi, kriminalitas serta pengangguran di Afrika Selatan.

Baca Juga: Israel Masih Gempur Gaza, 37.266 Orang Tewas

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya