ASEAN Godok Pernyataan Bersama soal Palestina-Israel
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) hingga kini belum mengeluarkan pernyataan terkait konflik Hamas-Israel yang kembali memanas sejak pekan lalu.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Lalu Muhamad Iqbal, mengatakan bahwa ASEAN sedang menggodok konsensus untuk mengeluarkan pernyataan bersama.
“ASEAN sedang bahas kemungkinan untuk keluarkan posisi dan pernyataan bersama. Sedang dibahas saat ini,” kata Iqbal.
Namun, hingga hari ini, ASEAN belum mengeluarkan pernyataan terkait dengan eskalasi konflik Palestina dan Israel.
1. Beda pandangan antarnegara anggota ASEAN
Beberapa media asing melaporkan bahwa ada perbedaan pandangan antarnegara anggota ASEAN.
Indonesia dan Malaysia menyayangkan adanya serangan ke Jalur Gaza. Bahkan Malaysia terang-terangan menyebut Israel sebagai penjajah.
Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, juga menyebut bahwa rakyat Palestina terus ditindas oleh Zionis di Gaza.
“Akar konflik tersebut adalah pendudukan wilayah Palestina oleh Israel yang harus diselesaikan sesuai parameter yang telah ditentukan oleh PBB,” kata Presiden RI Joko “Jokowi” Widodo.
Sementara itu, Vietnam, Kamboja dan Laos terlihat lebih netral dengan tidak mengeluarkan pernyataan apapun, kecuali terkait warga negaranya yang ada di Palestina maupun Israel.
Editor’s picks
Baca Juga: Sepekan Perang Hamas-Israel, 2.329 Orang Tewas di Jalur Gaza
2. Filipina cenderung membela Israel
Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Filipina Enrique Manalo mengatakan, Israel memiliki hak untuk mempertahan diri saat diserang Hamas pada Sabtu pekan lalu.
Filipina juga diketahui memiliki kedutaan besar di Tel Aviv. Itulah sebabnya, Indonesia sempat meminta bantuan ke Filipina untuk mengevakuasi sejumlah WNI, jika nanti memerlukan bantuan.
Singapura dan Thailand kompak mengecam serangan Hamas ke Israel tanpa mengeluarkan pernyataan mendukung salah satu pihak, apakah itu Palestina atau Israel.
3. Korban tewas di Gaza terus bertambah
Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan, jumlah warga yang tewas di Jalur Gaza semakin meningkat. Per 15 Oktober 2023, jumlah korban tewas telah mencapai 2.329 orang dan korban terluka mencapai 9.500 orang.
“Angka tersebut masih bisa terus bertambah mengingat banyak korban yang masih berada di bawah reruntuhan rumah mereka yang dibom oleh pasukan Israel,” kata Menteri Kesehatan Palestina, Mai Alkaila.
“Upaya untuk menyelamatkan mereka, meskipun kurangnya kemampuan, sedang dan terus dilakukan,” ucap Alkaila.
Baca Juga: Presiden Palestina: Hamas Tidak Mewakili Rakyat Kami