AS Tak Setuju Ada Peran Hamas di Gaza Pascaperang

AS bakal kaji perjanjian nasional Hamas-Fatah

Intinya Sih...

  • Faksi Palestina, Hamas dan Fatah, sepakat menandatangani perjanjian persatuan nasional untuk mengakhiri permusuhan sejak 2007. Namun, AS akan mengkaji perjanjian antara Hamas dan Fatah di Beijing, China itu. AS menentang peran Hamas dalam kesepakatan tersebut, karena mereka telah menetapkan Hamas sebagai organisasi teroris sejak konflik di Gaza pecah pada 7 Oktober 2023. 

Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menyatakan mereka akan mengkaji kesepakatan perjanjian yang dicapai antara Fatah dan Hamas di Beijing, China, kemarin.

Namun, AS secara tegas menentang peran kelompok Hamas, dalam kesepakatan tersebut.

“Kami belum meninjau teks tersebut, tapi kami akan melakukannya,” kata juru bicara Kemlu AS, Matthew Miller, dikutip dari laman resminya, Kamis (25/7/2024).

1. AS kategorikan Hamas sebagai organisasi teroris

AS Tak Setuju Ada Peran Hamas di Gaza PascaperangWakil Presiden RI ke-10 dan 12 Jusuf Kalla bertemu dengan pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh di Doha, Qatar. (dok. tim media JK)

Meski demikian, AS telah menetapkan Hamas sebagai organisasi teroris, jauh sebelum konflik di Gaza pecah pada 7 Oktober 2023.

“Tidak boleh ada peran organisasi teroris. Hamas telah lama menjadi teroris. Mereka berlumuran darah warga sipil, baik warga Israel maupun Palestina,” ucap Miller.

“Jadi ketika kita melihat tata kelola Gaza pasca-konflik, kami ingin otoritas Palestina yang memerintah Gaza, bersatu dengan Tepi Barat. Tapi kami tidak mendukung peran Hamas,” tambah dia.

Baca Juga: Menlu Retno soal Hamas-Fatah Akur: Langkah Maju untuk Palestina

2. Hamas dan Fatah teken perjanjian nasional ditengahi China

Faksi-faksi Palestina, Hamas dan Fatah, sepakat menandatangani perjanjian persatuan nasional. Penandatanganan ini dilakukan di Beijing, China, dan disaksikan Menteri Luar Negeri China Wang Yi.

Pertemuan ini bertujuan utamanya mengakhiri permusuhan besar antara Hamas dengan Fatah sejak 2007. Namun ada sejumlah faksi-faksi kecil Palestina juga yang ikut meneken perjanjian ini.

Pejabat senior Hamas, Musa Abu Marzuk, mengaku benar Hamas telah menandatangani perjanjian upaya damai dengan Fatah.

"Ini adalah perjalanan menuju kesatuan nasional. Kami komitmen untuk persatuan ini," kata Marzuk.

Baca Juga: Hamas-Fatah Teken Perjanjian Persatuan Nasional di China

3. Hamas-Fatah bisa memerintah Gaza bersama

Sementara itu, Wang Yi menegaskan, penandatanganan kesepakatan ini bertujuan untuk perdamaian di Palestina, serta agar mereka bisa memerintah Gaza bersama pasca-perang.

"Yang paling menonjol di sini adalah membentuk pemerintahan rekonsiliasi nasional sementara," ungkap Wang.

"Rekonsiliasi sebenarnya adalah masalah internal Palestina, tapi tidak bisa dicapai tanpa dukungan masyarakat internasional," lanjut dia.

Pejabat Fatah, Abdel Fattah Dawla, menegaskan kelompoknya sangat terbuka dengan persatuan.

"Kami juga mendukung penyelesaian secara damai, dan menghapus semua hambatan yang menghalangi upaya damai ini," ungkapnya.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya