AS Sumbangkan Rp1,5 Triliun ke Palestina, Tapi Tetap Dukung Israel

Biden nyatakan dukungan AS untuk Israel

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, mengumumkan bantuan kemanusiaan senilai 100 juta dolar AS (setara Rp1,5 triliun) untuk membantu rakyat Palestina yang ada di Jalur Gaza dan Tepi Barat. Mereka kini sangat memerlukan bantuan akibat serangan udara Israel yang terus menerus terjadi.

Bantuan tersebut diumumkan Biden saat berkunjung ke Israel dan bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

“Dana tersebut akan digunakan untuk menyediakan kebutuhan dasar bagi lebih dari satu juta warga Palestina yang jadi korban konflik, termasuk penyediaan air bersih, makanan, sanitias, layanan kesehatan dan kebutuhan penting lainnya,” kata Biden, dikutip dari CNN, Kamis (19/10/2023).

1. AS tetap berada di pihak Israel

Dalam lawatan tersebut, Biden juga menegaskan bahwa serangan udara yang menyasar Rumah Sakit Al-Ahly di Gaza tidak didalangi Israel. Biden juga menegaskan dukungan AS untuk Israel.

“Israel, kalian tidak sendiri. Selama AS masih berdiri (dan kami akan berdiri terus), kalian tidak akan sendirian,” tegas Biden.

Baca Juga: Menlu Retno Hadiri Rapat OKI di Jeddah, Serukan 3 Fokus untuk Gaza

2. Tegaskan bahwa Hamas tidak mewakili rakyat Palestina

Biden juga menegaskan bahwa mayoritas dari rakyat Palestina bukan termasuk pejuang Hamas.

“Hamas tidak merepresentasikan warga Palestina,” ucap Biden lagi.

Rencana kunjungan Biden ke Yordania untuk bertemu dengan tiga pemimpin (Yordania, Mesir dan Palestina) akhirnya batal usai serangan udara menyasar RS di Gaza kemarin.

3. Israel menuding Hamas ingin membunuh warganya

AS Sumbangkan Rp1,5 Triliun ke Palestina, Tapi Tetap Dukung IsraelPerdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu (www.twitter.com/@netanyahu)

Sementara itu, Netanyahu mengatakan bahwa konflik kali ini akan menjadi perang yang berbeda, lantaran para pejuang Hamas ingin membunuh sebanyak mungkin warga Israel.

“Saat kita melanjutkan perang ini, Israel akan melakukan apapun untuk menjaga warga sipil dari bahaya,” ucap Netanyahu.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) membeberkan bahwa sejak perang pecah pada 7 Oktober 2023 kemarin, setidaknya 3 ribu warga Palestina telah tewas.

Baca Juga: Kedubes Palestina di Jakarta Buka Rekening Resmi untuk Donasi 

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya