AS Sebut Penyerbuan Israel ke Al-Aqsa Tidak Bisa Diterima

Bisa ganggu proses negosiasi Gaza

Intinya Sih...

  • Kementerian Luar Negeri AS mengecam penyerbuan kompleks Masjid Al-Aqsa oleh pemukim Israel radikal di Yerusalem Timur.
  • Penyerbuan ini mengganggu proses negosiasi gencatan senjata di Gaza, yang sedang berlangsung.
  • Ribuan pemukim Israel disebut memasuki kompleks masjid dengan perlindungan pasukan Israel untuk melakukan upacara keagamaan Talmud.

Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menyatakan penyerbuan terhadap kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur oleh ratusan warga Israel radikal adalah tindakan yang tidak dapat diterima.

"Biarkan saya mengatakan dengan jelas bahwa Amerika Serikat dengan tegas mendukung pelestarian status quo historis terkait situs-situs suci di Yerusalem," kata Wakil Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS Vedant Patel, dikutip dari ANTARA, Rabu (14/8/2024).

"Tindakan sepihak seperti ini yang membahayakan status quo tersebut adalah tidak dapat diterima," tegas dia.

1. Terjadi di waktu krusial

Patel menegaskan bahwa tingkah para pemukim ilegal Israel ini terjadi di waktu krusial di mana negosiasi gencatan senjata di Gaza sedang berjalan dan masih alot.

"Dan tidak hanya itu yang tidak dapat diterima, tetapi juga mengalihkan perhatian dari apa yang kami anggap sebagai waktu yang krusial saat kami bekerja untuk menyelesaikan kesepakatan gencatan senjata ini," tuturnya.

"(Tindakan) Itu mengalihkan perhatian dari tujuan yang telah kami nyatakan untuk wilayah tersebut, yaitu solusi dua negara, negara Palestina dan negara Israel yang berdampingan, hidup dengan martabat dan harmoni," ucap Patel.

Baca Juga: Ribuan Pemukim Ilegal Israel Serbu Masjid Al-Aqsa

2. Ribuan pemukim ilegal Israel serbu Al-Aqsa kemarin

Ribuan pemukim Israel menyerbu Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki pada Selasa kemarin. Selain itu, sejumlah desa di Tepi Barat juga diserbu.

Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir memimpin ribuan pemukim Israel tersebut untuk masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa, saat para warga Palestina sedang melaksanakan salat.

Ben-Gvir berdalih hari itu adalah hari raya keagamaan Yahudi, padahal ritual keagamaan Yahudi dilarang dirayakan di wilayah kompleks Al-Aqsa. Meski demikian, polisi Israel memberikan perlindungan terhadap para pemukim ilegal tersebut.

 

Baca Juga: Israel Tangkap Imam Masjid Al-Aqsa karena Doakan Haniyeh

3. Yahudi rayakan hari puasa

AS Sebut Penyerbuan Israel ke Al-Aqsa Tidak Bisa Diterimailustrasi masjid jami al aqsha (pixabay.com/Martin Forciniti)

Dengan dilindungi pasukan Israel, sekitar 1.600 pemukim ilegal memasuki kompleks masjid dan melakukan upacara keagamaan Talmud, menurut laporan Departemen Wakaf Islam yang dikelola Yordania.

Dilaporkan juga bahwa pemukim Israel terlihat melambaikan bendera Israel ketika menyerbu masuk kompleks masjid tersebut.

Masuknya para pemukim Israel ke kompleks Masjid Al-Aqsa merupakan tanggapan atas seruan dari kelompok-kelompok ekstrem Yahudi untuk memperingati Tisha B'Av, atau hari puasa yang dijalankan setiap tahun oleh umat Yahudi yang menandai terjadinya beberapa bencana dalam sejarah Yahudi.

 

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya