AS Khawatir Eskalasi Timur Tengah Usai Ledakan di Lebanon
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) mengkhawatirkan adanya eskalasi lebih lanjut di kawasan Timur Tengah, setelah serangkaian meledaknya alat komunikasi pager dan walkie talkie yang melanda Lebanon selama dua hari berturut-turut.
“Kami prihatin dengan ketegangan dan khawatir dengan adanya potensi eskalasi di Timur Tengah. Kami juga telah mengatakan bahwa cara untuk bergerak maju adalah resolusi diplomatik,” kata juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, dikutip dari Anadolu, Jumat (20/9/2024).
“Anak-anak yang terluka, orang-orang yang terluka dan tewas, bukan sesuatu yang ingin kami lihat,” ucap dia.
1. DK PBB gelar rapat darurat besok sore
Menerima aduan Lebanon, DK PBB dijadwalkan bertemu pada Jumat sore waktu setempat, untuk membahas insiden ledakan massal pager dan walkie talkie di Lebanon.
Presiden sementara DK PBB, Slovenia, mengumumkan bahwa permintaan Aljazair agar DK PBB menggelar rapat darurat dikabulkan.
Baca Juga: Warga Lebanon Dicekam Ketakutan akan Ledakan Perangkat Elektronik
2. Mossad tanam bahan peledak di ribuan pager pesanan Hizbullah
Editor’s picks
Agen mata-mata Israel, Mossad, disebut menanam bahan peledak di dalam 5 ribu pager yang diimpor kelompok Hizbullah beberapa bulan sebelum ledakan masif melanda Lebanon kemarin.
Akibat ledakan ratusan pager ini, 9 orang tewas serta 2.800 orang terluka, termasuk Duta Besar Iran untuk Lebanon. Sehari setelahnya, sejumlah walkie talkie yang digunakan Hizbullah untuk berkomunikasi juga meledak dan menewaskan 20 orang.
Sumber keamanan Lebanon menyatakan, pager-pager tersebut berasal dari perusahaan Gold Apollo yang berbasis di Taiwan. Namun Gold Apollo menegaskan, mereka sudah tidak memproduksi perangkat tersebut.
Mereka merilis bahwa pager-pager Hizbullah dibuat perusahaan bernama BAC yang berkantor di Hungaria, memiliki lisensi untuk bisa menggunakan mereknya. Kelompok Hizbullah memang menggunakan pager untuk alat komunikasi mereka agar bisa terhindar dari pelacakan Israel.
3. Bahan peledak ditanam di pager-pager pesanan Hizbullah
Fakta baru juga terkuak bahwa Mossad telah menanam bahan peledak di pager-pager pesanan Hizbullah tersebut.
“Mossad menaruh papan kecil berisi bahan peledak seberat 3 gram yang bisa dikendalikan dari jarak jauh. Sangat sulit untuk mendeteksinya melalui cara apa pun, bahkan dengan perangkat atau pemindai apa pun,” ucap sumber keamanan Lebanon.
Sekitar 3 ribu pager meledak ketika para pejuang Hizbullah menerima pesan, yang ternyata pesan tersebut mengaktifkan bahan peledak di pager-pager tersebut.