Apa Penyebab Kerusuhan Pecah di Inggris?

Demo mulai menyasar komunitas Muslim dan pencari suaka

Intinya Sih...

  • Kerusuhan pecah di Inggris selama enam hari terakhir setelah penikaman tiga anak kelas tari di Merseyside.
  • Pengunjuk rasa melemparkan batu bata ke polisi dan mengepung masjid-masjid karena menduga pelaku penikaman seorang muslim dan imigran.
  • Demo ini diduga ditunggangi oleh sayap kanan yang menyebarkan informasi palsu, menyasar komunitas Muslim dan pencari suaka.

Jakarta, IDN Times - Kerusuhan pecah di beberapa kota di Inggris, selama enam hari terakhir. Demo pertama pecah di Southport, Selasa pekan lalu.

Kerusuhan pertama terjadi setelah insiden penikaman yang menewaskan tiga anak kelas tari di Merseyside. Penikaman yang terjadi pada pekan pertama libur musim panas itu melukai delapan anak dan dua orang dewasa.

Pelaku penikaman sudah ditangkap. Ia berasal dari Cardiff. Kendati demikian, polisi tak mengungkap identitasnya lebih lanjut serta apa motif dari aksinya tersebut.

Melansir Skynews, Senin (5/8/2024), para pengunjuk rasa mengamuk, melemparkan batu bata ke polisi serta mengepung masjid-masjid di Southport dan sejumlah kota lainnya karena menduga pelaku penikaman seorang muslim dan imigran.

Polisi Southport mengonfirmasi mayoritas pengunjuk rasa adalah pendukung sayap kanan. Tak hanya di Southport, protes juga meledak di London, Manchester, Rotherham, Middlesbrough, Liverpool, Bolton hingga Irlandia Utara.

Baca Juga: Tak Ada WNI Jadi Korban Kerusuhan di Inggris

1. Kerusuhan sasar komunitas Islam dan pencari suaka

Kerusuhan imbas penikaman tiga anak ini meluas. Komunitas muslim dan para pencari suaka pun jadi sasaran pengunjuk rasa.

Sejumlah pihak meyakini demo awalnya dilandasi kemarahan karena penikaman dan memakan korban anak-anak, menjadi demo yang ditunggangi oleh sayap kanan yang menyebarkan informasi palsu.

Informasi palsu inilah yang diduga membuat para pengunjuk rasa menyasar komunitas Muslim dan imigran di Inggris.

Baca Juga: Demonstran Sayap Kanan Inggris Rusuh dan Bentrok dengan Polisi

2. Polisi sudah mengantongi provokator unjuk rasa

Sementara itu, polisi sudah memiliki sejumlah nama yang diyakini provokator unjuk rasa ini. Provokator tersebut diduga menyebarkan informasi palsu soal pelaku penikaman tiga anak-anak di Southport tersebut.

Salah satu dalangnya diduga bernama Stephen Yaxley Lennon atau sering memakai nama lainnya yaitu Tommy Robinson. Ia memimpin English Defence League dan pernah dipenjara karena penghinaan terhadap pengadilan, penipuan dan penyerangan.

Selain Lennon, nama Nigel Farage juga mencuat ke publik. Nama Farage tak asing di Inggris lantaran ia adalah sosok yang paling keras menentang adanya imigran di Inggris.

Baca Juga: Demo Pecah di Inggris Usai Penikaman Tiga Anak

3. Masjid di sejumlah kota di Inggris diserang

Dalam demo ini, masjid-masjid di Inggris juga mendapat penyerangan, terutama di Southport, lokasi insiden penikaman terjadi pada pekan lalu.

Aksi demo juga menyasar akomodasi pencari suaka di Manchester dan Aldershot, di mana pengunjuk rasa mengacungkan spanduk dengan pesan seperti "deportasi mereka, jangan dukung mereka" dan "tidak ada tempat untuk imigran ilegal".

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya