Anggota Parlemen Eropa: Uni Eropa Standar Ganda Soal Gaza 

Uni Eropa diam selama serangan Israel ke Gaza

Jakarta, IDN Times - Sejumlah anggota Parlemen Eropa menuding Uni Eropa sengaja tetap diam dan tak bersuara di tengah serangan Israel yang membabi-buta ke Jalur Gaza. Per hari ini, jumlah korban tewas di Gaza mencapai 14 ribu orang.

Dilansir dari Anadolu, Kamis (23/11/2023), para anggota parlemen Eropa tersebut hadir di sidang soal Gaza, yang dihadiri oleh Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell dan Komisaris Eropa untuk Manajemen Krisis, Janez Lenarcic.

“Blok ini (Uni Eropa) menerapkan standar ganda soal isu Gaza. Kami mengecam serangan Israel, karena ini merupakan genosida dan pembersihkan etnis,” sebut pernyataan dari sejumlah anggota parlemen tersebut.

1. Jeda kemanusiaan saja tidak cukup

Anggota Parlemen Eropa: Uni Eropa Standar Ganda Soal Gaza Gedung-gedung yang hancur akibat serangan Pendudukan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil Palestina di Gaza di utara Kamp Jabalia, utara wilayah Al-Sikka, Rabu (11/11/2023). (dok. Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP))

Anggota Parlemen Prancis Manon Aubry mengatakan bahwa jeda kemanusiaan di Gaza tidaklah cukup.

“Harus ada gencatan senjata permanen. Apa yang harus mereka katakan kepada ribuan orang tua yang kehilangan anak mereka?” ucap Aubry.

“Setiap warga Palestina dianiaya, dipukuli dan diusir dari tanah mereka. Ini adalah bentuk dari pembersihan etnis,” lanjut dia.

Baca Juga: Menlu Iran Bertemu Hamas dan Jihad Islam Bahas Kondisi Gaza

2. Gencatan senjata 4 hari di Gaza dimulai hari ini

Anggota Parlemen Eropa: Uni Eropa Standar Ganda Soal Gaza Aksi protes penduduk Gaza di wilayah pesisir Jalur Gaza (Twitter/Warda_GazaPal)

Para pejuang Hamas mengungkapkan bahwa gencatan senjata sementara atau jeda kemanusiaan akan dimulai hari ini.

Dilansir dari Al Jazeera, gencatan sementara ini akan dimulai pukul 10.00 pagi, hari ini, waktu setempat.

Adapun pembebasan tawanan dari Hamas yang diperkirakan akan juga dimulai hari ini, namun dikabarkan bakal mulai dilepas pada Jumat.

3. Ratusan pasien dievakuasi dari RS Indonesia

Anggota Parlemen Eropa: Uni Eropa Standar Ganda Soal Gaza RS Indonesia di Jalur Gaza. (Dok. Tim MER-C Indonesia)

Otoritas kesehatan Palestina mengatakan bahwa evakuasi kini sedang dilakukan dari Rumah Sakit Indonesia yang terletak di Beit Lahiya, Gaza utara. Evakuasi bertahap ini berkoordinasi dengan Palang Merah Internasional atau ICRC.

“Masih ada 500 pasien di RS Indonesia dan koordinasi sedang dilakukan untuk terus mengevakuasi secara bertahap ke Rumah Sakit Nasser dan rumah sakit lain di selatan Gaza,” kata pejabat otoritas Palestina. 

Proses evakuasi ini juga mengikutsertakan tiga Warga Negara Indonesia (WNI) relawan MER-C yang sampai hari masih berada di Gaza untuk melanjutkan misi kemanusiaan di RS Indonesia.

Baca Juga: PMI Kirim Tim Medis ke Gaza dan Bangun Gudang Logistik Bersama

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya