Aktivis Turki-AS Tewas Ditembak Israel di Tepi Barat

Korban punya kewarganegaraan ganda AS dan Turki

Intinya Sih...

  • Seorang aktivis Turki-AS ditembak mati oleh pasukan Israel selama protes melawan permukiman ilegal di Kota Beita, Tepi Barat.
  • Aysenur Ezgi Eygi, warga AS dan Turki, tewas karena luka tembak di kepala saat berpartisipasi dalam demonstrasi.
  • Protes rutin digelar setiap pekan oleh masyarakat Palestina untuk menentang permukiman ilegal Israel di Tepi Barat yang meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut.

Jakarta, IDN Times - Seorang aktivis berkebangsaan Turki-AS pada Jumat (6/9/2024) ditembak mati oleh pasukan Israel, selama protes melawan permukiman ilegal Israel di Kota Beita di Distrik Nablus, Tepi Barat, Palestina.

Fouad Nafaa, Direktur Rafidia Hospital, mengatakan kepada Anadolu bahwa Aysenur Ezgi Eygi, yang memiliki dua kewarganegaraan Turki dan AS, tiba di rumah sakit itu dengan luka tembak di kepala.

Menurut Nafaa, dikutip dari ANTARA, Sabtu (7/9/2024), Eygi, yang lahir di Kota Antalya, Turki, pada 1998, meninggal karena luka-lukanya meski tim medis telah berupaya mengobatinya.

Baca Juga: Trump: Otoritas Palestina Bukan Teman Amerika Serikat dan Israel 

1. Tentara Israel tembaki warga sipil

Sejumlah saksi mata melaporkan, tentara Israel melepaskan tembakan langsung ke sekelompok warga Palestina yang berpartisipasi dalam demonstrasi yang mengecam permukiman ilegal di Gunung Sbeih, di Beita, selatan Nablus.

Kantor berita resmi Palestina Wafa mengonfirmasi bahwa korban adalah warga AS sekaligus seorang relawan kampanye Fazaa, sebuah inisiatif yang ditujukan untuk mendukung dan melindungi petani Palestina dari pelanggaran yang sedang berlangsung oleh permukim ilegal dan tentara Israel.

2. Israel terus bangun permukiman ilegal

Warga Beita menggelar protes setiap pekan setelah salat Jumat untuk menentang permukiman ilegal Israel, Avitar, yang dibangun di puncak Gunung Sbeih.

Masyarakat Palestina menuntut pemindahan permukiman ilegal tersebut, yang mereka anggap sebagai pelanggaran hak atas tanah mereka.

3. Tepi Barat terus digempur Israel

Ketegangan meningkat di seluruh Tepi Barat yang diduduki saat Israel melanjutkan serangannya di Jalur Gaza, yang telah menewaskan hampir 40.900 warga Palestina, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak 7 Oktober tahun lalu.

Sedikitnya 691 orang telah tewas dan lebih dari 5.700 orang luka-luka akibat serangan Israel di Tepi Barat sejak saat itu, menurut Kementerian Kesehatan setempat.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya