542 WNI Dievakuasi dari Sudan ke Jeddah Pakai Kapal Arab Saudi 

Mereka menempuh 16 jam perjalanan laut

Jakarta, IDN Times - 542 Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Sudan, kini telah tiba di Jeddah, Arab Saudi. Mereka diangkut menggunakan kapal milik Saudi menyeberang laut selama 16 jam lamanya.

“Para warga negara yang dievakuasi termasuk 13 warga Saudi dan 1.647 warga negara asing, termasuk Indonesia, telah tiba, menggunakan kapal kerajaan,” sebut pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, Rabu (26/4/2023).

Konsul Jenderal RI untuk Jeddah, Eko Hartono, mengatakan 542 WNI ini tiba di Jeddah sekitar pukul 06.00 pagi waktu setempat atau 10.00 WIB hari ini. Saat ini, para WNI sedang proses disembarkasi.

Baca Juga: Bertambah, 542 WNI Dievakuasi dari Sudan Menuju Jeddah 

1. Saudi bakal menyediakan keperluan para warga negara asing

Dalam keterangan resminya, Kemlu Saudi menegaskan bahwa Saudi akan membantu para warga negara asing yang dievakuasi dari Sudan.

“Kerajaan Saudi akan menyediakan semua yang diperlukan untuk para warga asing, yang sedang dalam persiapan kembali ke negara asalnya,” lanjut pernyataan itu.

Baca Juga: Militer Sudan dan RSF Belum Mau Negosiasi 

2. Evakuasi tahap 2 sedang dilakukan

542 WNI Dievakuasi dari Sudan ke Jeddah Pakai Kapal Arab Saudi Direktur Perlindungan WNI Kemenlu Judha Nugraha (Dokumentasi Kemenlu)

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha mengatakan bahwa evakuasi tahap kedua para WNI dari Sudan kini sedang dilakukan.

“Evakuasi tahap kedua sedang dilaksanakan dari Khartoum ke Port Sudan,” kata Judha, dalam keterangannya, Rabu (26/4/2023).

Menurut data terakhir, ada 289 WNI yang akan ikut di evakuasi tahap 2. Kemungkinan, jumlah ini akan bertambah seiring banyaknya WNI yang melapor diri ke KBRI Khartoum.

Baca Juga: Korban Tewas Konflik Sudan Capai 427 Orang!

3. Ibu kota Khartoum jadi pusat perang

542 WNI Dievakuasi dari Sudan ke Jeddah Pakai Kapal Arab Saudi Kondisi Sudan saat ini. (dok. Twitter @RSFSudan)

Sementara itu, ibu kota Khartoum kini berubah menjadi pusat perang di mana tembakan dan ledakan terus terdengar. Padahal, militer dan RSF telah menyepakati gencatan senjata 72 jam sejak dua hari lalu.

Korban tewas di Sudan saat ini telah mencapai 459 orang dan lebih dari 4 ribu orang telah terluka. Warga yang masih berada di Sudan pun mengaku kesulitan mencari makanan dan tidak mendapat akses listrik serta internet.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya