170 Korban Ledakan Pager Lebanon Kritis
Intinya Sih...
- Serangan Israel di Lebanon melukai 2.800 orang, 170 dalam kondisi kritis dan 9 tewas.
- Hizbullah Lebanon berjanji akan membalas Israel yang meretas ratusan pager, menyebabkan korban tewas dan luka.
- Peretasan dilakukan melalui operasi gabungan antara intelijen Israel, Mossad, dan militernya dengan menggunakan bahan peledak dalam pager buatan Taiwan.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Serangan Israel yang menargetkan kelompok Hizbullah dengan meretas alat komunikasi pager di Lebanon melukai sekitar 2.800 orang. Dari jumlah itu, 170 orang di antaranya dalam kondisi kritis.
Dilansir CNN, Rabu (18/9/2024), selain itu sembilan orang juga dinyatakan tewas akibat serangan ini. Ironisnya, salah satu korban tewas adalah anak kecil.
Perdana Menteri Lebanon, Najib Mikati, mengecam serangan tersebut sebagai pelanggaran serius terhadap kedaulatan Lebanon dan kejahatan yang serius.
"Masyarakat Lebanon diminta untuk tetap waspada dan berjaga-jaga, dan setiap perubahan kebijakan segera diperbaharui," kata Mikati.
Baca Juga: Netanyahu Sebut Israel Tak Punya Pilihan untuk Hadapi Hizbullah
1. Hizbullah bakal balas Israel
Kelompok Hizbullah Lebanon berjanji akan membalas Israel yang sudah meretas ratusan pager dan menyebabkan 2.800 orang terluka pada Selasa (17/9/2024). Hizbullah menegaskan Israel akan mendapat balasan setimpal atas serangan itu.
Menteri Informasi Lebanon, Ziad Makary, juga mengutuk peledakan ratusan pager, yang menjadi perangkat komunikasi Hizbullah dan pihak lain di Lebanon untuk berkirim pesan. Akibat meledaknya pager tersebut, salah satu pejuangnya juga dikonfirmasi tewas.
Editor’s picks
2. Operasi gabungan Mossad dan militer Israel
Peretasan tersebut dilakukan melalui operasi gabungan antara intelijen Israel, Mossad, dan militernya.
Sementara itu, The New York Times melaporkan Israel menempatkan bahan peledak dalam sejumlah pager buatan Taiwan yang diimpor ke Lebanon dan ditujukan untuk Hizbullah. Pejabat Amerika Serikat (AS) ternyata mengetahui operasi tersebut.
3. Meledak ketika digenggam
Dalam video yang tersebar di media sosial, terlihat beberapa orang ada yang sedang memakai pager tersebut. Ketika sedang digenggam, seketika pager itu meledak.
Ada pula yang meledak ketika pager tersebut di kantong celana atau tas, dan pemiliknya sedang berada di pusat perbelanjaan maupun berkumpul dengan teman-temannya.
Baca Juga: Israel Retas Pager di Lebanon, Meledak dan Lukai 2.800 Orang