1 WNI di Sudan Sempat Kena Peluru Nyasar 

WNI ini mengalami luka gores di bagian pinggang

Jakarta, IDN Times - Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, mengonfirmasi bahwa ada satu WNI di Sudan yang terkena peluru nyasar di hari kedua konflik antara militer dan paramiliter yang sedang terjadi.

“WNI itu tinggal di Arkaweet. Dia terkena pantulan peluru nyasar yang menyebabkan goresan kecil di pinggang. Saat ini, WNI itu sudah sembuh dan sehat,” kata Judha, dalam keterangannya yang diterima IDN Times, Kamis (20/4/2023).

1. KBRI Khartoum minta WNI di Sudan siap-siap

1 WNI di Sudan Sempat Kena Peluru Nyasar Para WNI yang dievakuasi ke Safe House KBRI Khartoum. (dok. KBRI Khartoum)

Sementara itu, KBRI Khartoum kini meminta para WNI di Sudan untuk bersiap-siap antara lain menyiapkan dokumen paspor dan beberapa barng keperluan pribadi dalam satu tas atau ransel.

KBRI sendiri sudah mengevakuasi 15 WNI ke Safe House KBRI Khartoum pada 18 April 2023.

“KBRI Khartoum sangat mengimbau agar seluruh WNI meningkatkan kewaspadaan, tetap tenang dan selalu berhati-hati. Tetap tinggal di rumah dan jauhi jendela, serta tetap berkomunikasi,” tulis pernyataan KBRI Khartoum di laman Instagram-nya.

Baca Juga: Sudan Masih Panas, KBRI Khartoum Minta WNI Siap-Siap 

2. Ribuan warga sipil dan ekspatriat mulai tinggalkan Khartoum

Ribuan warga sipil serta ekspatriat dilaporkan juga sudah mulai meninggalkan ibu kota Khartoum. Negara-negara asing juga mulai mengevakuasi warganya di hari kelima pertempuran antara militer dan paramiliter Rapid Support Forces (RSF).

Sejumlah saksi melaporkan orang-orang meninggalkan Khartoum dengan mobil atau berjalan kaki diiringi dengan suara tembakan dan ledakan.

3. Gencatan senjata kembali diajukan

Militer Sudan dan RSF awalnya sudah menyepakati gencatan senjata pada Selasa, 18 April 2023. Namun, gencatan senjata tersebut gagal dalam beberapa menit menyusul gempuran terbaru yang terjadi antara kedua kubu.

RSF kembali mengajukan gencatan senjata pada Rabu kemarin. Militer Sudan mengatakan bakal mematuhi gencatan senjata tersebut, tetapi tembakan dan ledakan dilaporkan masih terdengar di ibu kota Khartoum hingga saat ini.

Baca Juga: Terjebak Perang Sudan, Mahasiswa asal NTB Keluhkan Pasokan Logistik 

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya