Terjun Payung Massal Belanda Kenang Aksi Heroik saat Perang Dunia II

Terdapat semangat, keberanian dan pengorbanan

Intinya Sih...

  • Ratusan penerjun payung turun di Ginkel Heath, Belanda Tengah untuk memperingati 80 tahun Operasi Market Garden.
  • Operasi ini melibatkan paratrooper dari 12 negara anggota NATO dan gagal karena suplai logistik terhambat serta perlawanan kuat dari pasukan Jerman.
  • Operasi Market Garden melibatkan sekitar 35 ribu paratrooper yang dijatuhkan di belakang garis musuh menggunakan armada udara besar, membangun semangat kerja sama dalam NATO.

Jakarta, IDN Times - Ratusan penerjun payung turun dari langit yang nyaris tanpa awan di kawasan Ginkel Heath, Belanda Tengah pada Sabtu (21/9/2024). Aksi ini untuk memperingati 80 tahun Operasi Market Garden yang merupakan salah satu misi paling berani, namun sayangnya gagal, dalam Perang Dunia II.

Paratrooper dari Brigade Udara Belanda dan 12 negara anggota NATO lainnya turut ambil bagian dalam serangkaian penerjunan yang disaksikan oleh segelintir veteran Perang Dunia II dan sekitar 60 ribu penonton.

Baca Juga: 7 Film tentang Perang Dunia II, Kisah Nyata Diangkat ke Layar Lebar

1. Semangat keberanian dan pengorbanan

Wali kota setempat, Rene Verhulst, menyebut Ginkel Heath sebagai tempat di mana 80 tahun lalu keberanian, pengorbanan, dan harapan bertemu dalam wujud pendaratan udara selama Operasi Market Garden, dikutip dari ABC News. Pada hari itu, ia mengungkapkan rasa hormatnya kepada para prajurit muda yang berani mempertaruhkan bahkan mengorbankan hidup mereka demi kebebasan.

Salah satu prajurit yang hadir dalam upacara tersebut adalah Geoff Roberts, veteran berusia 99 tahun yang terlibat dalam operasi tersebut. Ia tiba di desa Wolfheze sehari sebelum pendaratan massal di Ginkel Heath pada September 1944. Meski cuaca buruk menunda kedatangan pasukan, mereka tetap melanjutkan misi mereka meski situasi semakin berbahaya akibat perlawanan pasukan Jerman.

2. Kisah heroik dibalik kegagalan

Roberts mengisahkan bahwa tugasnya setelah mendarat di Wolfheze adalah mengamankan daerah tersebut agar para pasukan yang datang keesokan harinya bisa bergerak lebih aman. Namun, perlawanan Jerman yang kuat membuat operasi ini semakin sulit. Setelah beberapa hari pertempuran sengit, Roberts akhirnya ditawan dan dipaksa bekerja di tambang batu bara di Cekoslowakia hingga akhir perang.

Operasi Market Garden, meskipun ambisius, akhirnya gagal karena suplai logistik yang terhambat serta perlawanan kuat dari pasukan Jerman, dikutip dari The Washington Post. Gagalnya upaya untuk merebut jembatan utama di Arnhem menjadi salah satu momen paling diingat dalam sejarah perang, yang bahkan diabadikan dalam film "A Bridge Too Far" pada 1977.

Baca Juga: Belanda Minta Keluar dari Aturan Suaka UE, Siap Perketat Imigrasi 

3. Warisan abadi dan semangat NATO

Operasi Market Garden melibatkan sekitar 35 ribu paratrooper yang dijatuhkan di belakang garis musuh menggunakan armada udara besar. Meskipun gagal, operasi ini membangun semangat kerja sama yang terus dikenang, terutama di dalam NATO. Jenderal Christopher Cavoli, komandan tertinggi pasukan AS di Eropa, menyatakan bahwa kerja sama yang terjalin saat itu menjadi fondasi aliansi yang ada sekarang.

Peringatan ini mengingatkan kita pada masa lalu yang penuh tragedi, tetapi juga menggarisbawahi pentingnya solidaritas di masa-masa sulit. Semangat tersebut masih terasa kuat dalam peringatan seperti yang diadakan sekarang.

Baca Juga: Biografi Halim Perdanakusuma: Eks Perwira Sekutu di Perang Dunia II

Sanggar Sukma Photo Verified Writer Sanggar Sukma

Mahasiswa

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya