Dituduh Pelecehan Seksual, Aktivis Antiperdagangan Anak AS Mundur
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Aktivis antiperdagangan anak Amerika Serikat (AS), Tim Ballard, dilaporkan mengundurkan diri dari organisasi Operation Underground Railroad (OUR) yang ia dirikan pada 2013. Pengunduran diri ini terjadi di tengah-tengah tuduhan bahwa Ballard telah melakukan pelecehan seksual terhadap rekan-rekan kerjanya.
Ballard diketahui telah mengundurkan diri secara tiba-tiba dari organisasi OUR pada bulan Juni karena alasan yang tidak diketahui saat itu. Namun, pada Senin (18/9/2023), media online Vice melaporkan jika Ballard mengundurkan diri setelah OUR melakukan investigasi tentang tindakan pelecehan seksual yang dilakukannya terhadap beberapa perempuan yang merupakan rekan kerjanya.
Baca Juga: Gereja Swiss Diduga Sembunyikan Ribuan Kasus Pelecehan Seksual
1. OUR tidak mau mengomentari tuduhan pelecehan seksual
Dilansir dari The Guardian, OUR telah mengonfirmasi jika Bellard memang sudah keluar dari organisasi ini, tetapi mereka tidak mau mengomentari lebih lanjut tentang tuduhan-tuduhan pelecehan seksual yang menimpa Bellard.
"OUR didedikasikan untuk memerangi pelecehan seksual dan tidak mentolerir pelecehan atau diskriminasi seksual oleh siapa pun di dalam organisasinya," kata perwakilan OUR, dalam sebuah pernyataan.
"Kami menyewa firma hukum independen untuk melakukan investigasi komprehensif terhadap semua tuduhan yang relevan dan OUR terus menilai dan meningkatkan tata kelola organisasi dan protokol untuk operasinya. Untuk menjaga integritas investigasi dan melindungi privasi semua orang yang terlibat, OUR tidak akan memberikan komentar lebih lanjut kepada publik saat ini," lanjutnya.
Baca Juga: Kanada Selidiki Keterlibatan India dalam Pembunuhan Aktivis Sikh
2. Setidaknya tujuh wanita telah dilecehkan oleh Bellard
Berdasarkan investigasi yang dilakukan oleh OUR, setidaknya ada tujuh perempuan yang menjadi korban pelecehan dari Bellard. Menurut laporan tersebut, Ballard mengundang staf dan sukarelawan perempuan untuk menemaninya dalam misi luar negeri dengan berperan sebagai istrinya.
Kemudian Bellard memaksa mereka untuk berbagi tempat tidur atau mandi bersama. Dia berdalih bahwa hal tersebut perlu dilakukan untuk mengelabui para pelaku perdagangan manusia.
Vice mengatakan bahwa mereka telah berbicara dengan banyak perempuan. Salah satu perempuan mengaku telah menerima foto-foto Ballard yang hanya mengenakan pakaian dalam dan memamerkan sejumlah tato palsu.
3. Pihak gereja mengecam tindakan Bellard
Pada Jum’at (15/9/2023), Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Akhir Zaman (LDS) mengeluarkan kecamannya sendiri terhadap Ballard dengan mengatakan bahwa secara moral tindakan yang sudah dia perbuat tidak dapat diterima. Pemimpin gereja juga tidak mau menjalin hubungan untuk digunakan sebagai kepentingan pribadi.
“Ballard tidak pernah mengizinkan namanya atau nama Gereja digunakan untuk kepentingan pribadi atau keuangan. Selain itu, pihak gereka tidak pernah mendukung, mendanai, atau mewakili OUR, Tim Ballard atau proyek apa pun yang terkait dengannya,” ungkap pihak gereja, dikutip dari FOX 13 Now.
Baca Juga: Mengapa Pelecehan Berbasis Gender Marak Terjadi di Jepang?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.