Buat Daftar Hitam Rekan yang Tidak Ikut Demo, Dokter Korsel Ditangkap 

Korsel alami krisis kesehatan nasional

Jakarta, IDN Times - Dokter asal Korea Selatan ditangkap dengan tuduhan membuat dan menyebarkan blacklist berisi nama-nama rekan kerja yang tidak ikut serta dalam aksi mogok kerja terkait reformasi pelatihan medis.

Penangkapan ini dilaporkan oleh media setempat dan organisasi dokter pada Sabtu (21/9/2024), yang menyebut kasus ini sebagai penangkapan pertama dokter magang setelah konflik berkepanjangan selama lebih dari enam bulan.

Perselisihan antara pemerintah dan para dokter junior terus memanas seiring dengan aksi mogok yang berkepanjangan, yang telah menyebabkan kematian sejumlah pasien darurat. Dokter yang ditangkap diduga menyebarkan informasi pribadi kolega melalui aplikasi seperti Telegram dengan niat buruk.

1.Tuduhan penyebaran blacklist

Dokter yang ditangkap pada Jumat (20/9/2024) dituduh membuat daftar nama rekan-rekannya yang kembali bekerja atau meninggalkan aksi mogok. Daftar ini memuat informasi pribadi seperti nomor telepon dan asal almamater, yang kemudian disebarkan secara berulang dengan maksud mencemarkan nama baik.

Menurut laporan Yonhap News Agency, penyebaran daftar ini dilakukan melalui platform media sosial seperti Telegram, yang mengakibatkan tekanan psikologis dan ketidaknyamanan bagi para korban. Dokter yang ditangkap kini menghadapi tuduhan penguntitan dan pelecehan.

Baca Juga: Stroller Anjing Lebih Laris dari Stroller Bayi di Korsel

2. Reaksi asosiasi dokter

Kepala Asosiasi Medis Korea (KMA), Lim Hyun-taek, menyatakan bahwa dokter yang masuk dalam daftar dan dokter yang ditangkap adalah korban dari situasi ini. Lim bertemu dengan dokter magang yang ditahan di kantor polisi Seoul pada Sabtu (21/9/2024) dan menyalahkan pemerintah atas kekacauan yang terjadi.

Dalam pernyataannya, Lim mengatakan bahwa pemerintah harus bertanggung jawab karena kebijakan mereka memicu ketidakpuasan yang meluas di kalangan dokter junior.

Ia menyatakan bahwa situasi ini adalah cerminan dari ketegangan yang terus berlangsung antara para dokter dan pemerintah, dikutip dari Times of India.

3. Krisis kesehatan nasional

Aksi mogok yang dimulai pada Februari lalu telah menyebabkan kekacauan dalam pelayanan kesehatan di Korea Selatan.

Ribuan dokter magang menolak kebijakan pemerintah yang meningkatkan kuota penerimaan mahasiswa kedokteran hingga 1.500 orang pada 2025, dengan alasan kekurangan dokter.

Namun, kritik terhadap aksi mogok menyebut bahwa para dokter lebih peduli dengan status sosial dan pendapatan mereka daripada kualitas layanan kesehatan. Dengan aksi mogok yang memicu pembatalan luas operasi dan pengobatan, keresahan publik terus meningkat karena sistem kesehatan terganggu secara signifikan.

Baca Juga: Korsel Copot Ribuan CCTV Buatan China dari Barak Militer

Sanggar Sukma Photo Verified Writer Sanggar Sukma

Mahasiswa

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Rama

Berita Terkini Lainnya