Tanpa Penonton, Debat Capres Partai Demokrat Dimulai dengan Salam Siku

Siapa yang akan menantang Donald Trump di Pilpres 2020?

Washington DC, IDN Times - Debat bakal calon presiden dari Partai Demokrat berlangsung di dalam studio milik stasiun televisi CNN yang berlokasi di Washington DC, Amerika Serikat, pada Minggu malam (15/3). Debat diikuti oleh dua kandidat yang masih tersisa yaitu Senator Bernie Sanders dan mantan Wakil Presiden Joe Biden.

Debat ke-11 ini menyoroti tentang layanan kesehatan di tengah pandemik virus corona baru atau COVID-19. Kedua kandidat berusaha untuk membedakan diri melalui kebijakan masing-masing di mana mayoritas pendukung Partai Demokrat kini dilaporkan lebih condong ke sayap kiri yang menyediakan layanan kesehatan murah atau bahkan gratis.

1. Debat diawali dengan salam siku

Tanpa Penonton, Debat Capres Partai Demokrat Dimulai dengan Salam SikuSenator Bernie Sanders dan mantan Wakil Presiden Joe Biden melakukan salam siku sebelum debat bakal calon presiden Partai Demokrat pada 15 Maret 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque

Ini adalah pertama kalinya sebuah debat dimulai bukan dengan berjabat tangan atau berpelukan, melainkan saling memberikan salam siku.

Keputusan tersebut diambil untuk menghindari penyebaran wabah COVID-19. Salam siku sendiri mulai populer setelah badan kesehatan dunia (WHO) mengingatkan bersentuhan fisik dapat meningkatkan risiko tertular.

Selain salam siku, sejumlah pejabat pemerintah di dunia juga melakukan salam kaki di mana alih-alih memakai tangan, mereka menggunakan kaki untuk. Ada juga yang memilih melakukan salam "namaste" yang terkenal di kalangan pencinta olahraga yoga. Salah satu yang memakai salam ini adalah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

2. Debat berlangsung tanpa penonton

Tanpa Penonton, Debat Capres Partai Demokrat Dimulai dengan Salam SikuSenator Bernie Sanders dan mantan Wakil Presiden Joe Biden dalam debat bakal calon presiden dari Partai Demokrat yang di Charleston, South Carolina, Amerika Serikat, pada 25 Februari 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Jonathan Ernst

Karena tidak ingin membuat banyak orang berkumpul dalam satu ruangan untuk waktu lama, debat antara Bernie dan Biden dipindahkan dari Phoenix, Arizona, ke studio CNN di Washington DC. Keputusan ini ditetapkan pada minggu lalu.

Debat juga berlangsung tanpa kehadiran satu penonton pun. Tidak ada ruang spin room serta ruang pers untuk para awak media. Jarak antara podium Bernie dan Biden sendiri dibuat berjauhan. Di studio hanya ada tiga pembawa acara.

Baca Juga: Pemilu AS: Bernie Sanders Laporkan Setoran Pajak, Publik Tunggu Trump

3. Bernie menilai sistem kesehatan Amerika Serikat bobrok dan ini tampak sekali di tengah wabah

Tanpa Penonton, Debat Capres Partai Demokrat Dimulai dengan Salam SikuBakal calon presiden dari Partai Demokrat Bernie Sanders berkampanye di Drake University Olmstead Center di Des Moines, Iowa, Amerika Serikat, pada 3 Maret 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Carlo Allegri

Mengenai substansi, Bernie yang mewakili kelompok progresif mengusulkan adanya Medicare for All di mana seluruh rakyat Amerika Serikat tanpa terkecuali bisa mendapatkan layanan kesehatan terjangkau sesuai dengan kebutuhan dan situasi. Pandemik kali ini, menurut Bernie, "jelas memperlihatkan kita tidak siap".

"Saat kita menghabiskan dua kali lipat per kapita untuk layanan kesehatan dibanding negara mana pun, seseorang berharap kita akan punya cukup dokter di seluruh negeri. Seseorang berharap kita akan punya obat-obatan terjangkau. Seseorang berharap kita siap secara efektif menghadapi pandemik, bahwa kita siap dengan ventilator, ICU, dengan alat tes yang dibutuhkan," kata Bernie.

"Tapi kita tidak siap," tegasnya lagi,

4. Biden berpendapat ini adalah situasi perang di mana sistem kesehatan tidak berlaku

Tanpa Penonton, Debat Capres Partai Demokrat Dimulai dengan Salam SikuMantan Wakil Presiden AS Joe Biden yang mencalonkan diri sebagai presiden dari Partai Demokrat beradu pendapat dengan buruh soal kebijakan pengendalian senjata di Mack FCA (Fiat Chrysler Automobiles) di Detroit, Michigan, Amerika Serikat, pada 10 Maret 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Brendan McDermid

Bertolak belakang dengan Bernie yang ingin semua orang mendapatkan layanan kesehatan yang dikelola secara publik dan tidak ada premium, Biden mengusulkan proposal kebijakan kesehatan di mana asuransi hanya mencakup 97 persen warga Amerika Serikat.

Biden berpendapat penanganan COVID-19 tidak berhubungan dengan sistem kesehatan karena menurutnya ini adalah perang.

"Itu tidak berkaitan dengan saat Anda berada dalam krisis nasional. Krisis nasional berkata, kami merespons, semuanya gratis, Anda tak perlu membayar apa pun," ucap Biden, merujuk kepada RUU baru yang disetujui Kongres dan Donald Trump soal paket darurat COVID-19.

Namun, RUU itu dinilai Bernie banyak celah. Misalnya, pemerintah menjamin karyawan mendapatkan cuti berbayar selama dua minggu atau cuti keluarga berbayar sampai tiga bulan. Persoalannya, ini hanya berlaku bagi perusahaan dengan jumlah karyawan di bawah 500 orang. Bahkan, pemerintah bisa tidak mewajibkan perusahaan membayar gaji bila itu akan membahayakan bisnis mereka.

5. Diyakini sebagai debat terakhir

Tanpa Penonton, Debat Capres Partai Demokrat Dimulai dengan Salam SikuCalon presiden dari Partai Demokrat berdebat di Manchester, New Hampshire, Amerika Serikat, pada 7 Februari 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Brendan McDermid

Mengingat situasi kesehatan global yang makin memburuk, debat ke-11 ini diyakini banyak pihak merupakan debat terakhir sebelum proses pemilihan pendahuluan dilanjutkan. Sebelumnya, Komite Nasional Demokrat (DNC) menjadwalkan ada 12 debat.

Sebanyak empat negara bagian yaitu Arizona, Illinois, Florida, dan Ohio akan menggelar pemilihan pendahuluan pada Selasa (17/3). Berdasarkan aturan partai, semua negara bagian wajib melangsungkan pemilihan itu dan menunjuk beberapa delegasi untuk bertemu pada konvensi nasional setidaknya pada 1 Juni guna menentukan siapa yang keluar sebagai pemenang.

Sejauh ini, Bernie hanya memenangkan tujuh dari 26 pemilihan pendahuluan, tapi unggul di California yang bersifat signifikan. Dikutip The New York Times, Biden diprediksi akan memenangkan empat negara bagian pada pemilihan berikutnya. Belum bisa diketahui jika Bernie kalah, apakah ia akan mundur atau terus melanjutkan sampai konvensi nasional.

Baca Juga: Anak Muda Pilih Capres Progresif, Orang Tua Mau Pertahankan Status Quo

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya