Badai Helene Menerjang AS, Tewaskan 100 Orang Lebih

Badai Helene melanda 6 negara bagian AS

Intinya Sih...

  • Lebih dari 100 orang tewas akibat Badai Helene di enam negara bagian AS, dengan North Carolina sebagai negara bagian paling terdampak.
  • Jalur kehancuran badai membentang lebih dari 500 mil, menyebabkan isolasi masyarakat di wilayah pegunungan Carolina Utara dan sulitnya pengiriman pasokan.
  • Badai Helene menjadi salah satu badai paling mematikan dalam 50 tahun terakhir AS, menempati peringkat ketiga setelah Badai Katrina dan Ian.

Jakarta, IDN Times - Lebih dari 100 orang tewas akibat Badai Helene yang melanda enam negara bagian di Amerika Serikat (AS) pada 28 September 2024. Data terbaru tersebut dikutip dari CNN pada Senin (30/9/2024).

North Carolina jadi negara bagian dengan korban tewas terbanyak, yakni 42 orang. Selain itu, lima negara bagian lain juga melaporkan korban tewas akibat Badai Helene.

Sebanyak 25 orang tewas di South Carolina, 17 orang tewas di Georgia, 11 orang tewas di Florida, empat orang meninggal di Tennessee, dan dua orang tewas di Virginia.

Sementara itu, ratusan korban masih dinyatakan hilang lantaran tidak bisa meninggalkan tempatnya berada atau tidak mampu menghubungi keluarga mereka. Adapun layanan telepon dan jaringan internet masih belum pulih sepenuhnya akibat Badai Helene.

Baca Juga: 5 Bencana Badai Paling Mematikan dalam Satu Abad Terakhir

1. Wilayah terdampak Badai Helene terisolasi

Jalur kehancuran yang disebabkan oleh Badai Helene membentang lebih dari 500 mil dari pesisir Florida hingga Pegunungan Blue Ridge. Akibat badai tersebut, masyarakat di wilayah pegunungan bersejarah di Carolina Utara, Asheville terisolasi karena ratusan jalan di Carolina ditutup.

Hal itu sekaligus menghambat pengiriman pasokan yang sangat dibutuhkan korban terdampak dan mempersulit warga untuk keluar.

2. Masyarakat masih belum bisa mengakses layanan telepon dan internet

Empat hari sejak Badai Helene menghantam North Carolina dan sekitarnya, masyarakat di Asheville masih belum bisa mengirim pesan dan menelepon.

"Orang-orang masih merasakan shock. Kabel-kabel listrik itu terlihat seperti spageti. Sulit untuk menggambarkan kekacauan yang terlihat, itu benar-benar terasa seperti adegan pasca-apokaliptik di acara TV yang Anda tonton dan saya tidak pernah menyangka akan melihatnya sendiri," ujar Walikota Asheville, Esther Manheimer kepada CNN.

Manheimer menambahkan, akibat bencana yang ditinggalkan Helene, sulit untuk mengetahui kapan listrik dan air akan kembali bisa dirasakan masyarakat.

Daerah-daerah terdampak badai sangat membutuhkan sumber daya penting seperti makanan, air minum, toilet portabel, susu formula bayi, dan kebutuhan pokok lainnya.

Baca Juga: 40 Orang Tewas akibat Hujan Badai di Afghanistan timur

3. Badai Helene jadi salah satu badai mematikan di AS

Badai Helene akan menjadi salah satu badai paling mematikan yang menghantam AS dalam 50 tahun terakhir. Jumlah korban yang sudah mencapai 100 lebih dan kemungkinan bertambah semakin menguatkan status tersebut.

Badai Katrina masih memuncaki posisi pertama badai paling mematikan di AS dengan jumlah korban tewas mencapai 1.833 orang. Di peringkat kedua ada Badai Ian yang terjadi di Florida tenggara pada 2022 dan menyebabkan tewasnya 150 orang.

Badai Helene ada di peringkat ketiga dan berhasil melewati Badai Irma yang pada 2017 menewaskan 92 orang di sebagian besar Florida. Setelah itu, ada Badai Harvey dan Superstorm Sandy yang membunuh sekitar 60 hingga 75 orang.

Baca Juga: 4 Orang Tewas dan 10 Orang Hilang akibat Hujan Badai di China Selatan

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya